Duta Besar Baru Iran Peringatkan: Israel Berusaha Ganggu Hubungan Tehran-Riyadh

Duta Besar Baru Iran Peringatkan: Israel Berusaha Ganggu Hubungan Tehran-Riyadh

Tehran, Purna Warta Duta Besar baru Iran untuk Arab Saudi mengatakan Israel tidak puas dengan pemulihan hubungan diplomatik antara Tehran dan Riyadh dan berusaha mengganggunya.

Alireza Inayati membuat pernyataan tersebut dalam sebuah wawancara dengan jaringan berita Iran berbahasa Arab al-Alam yang diterbitkan pada hari Rabu (7/6), setelah dia diakreditasi oleh Riyadh sebagai duta besar baru Iran.

Baca Juga : Islamofobia Inggris: Pembenci Hancurkan Dan Merusak Nisan Muslim Di Lancashire

“Banyak teman dan saudara kita menyambut baik pemulihan hubungan antara Iran dan Arab Saudi,” katanya, seraya menambahkan bahwa yang lain hanya kesal atau, seperti rezim Israel, merasa tak tertahankan dan mencoba mengganggu hubungan itu.

Namun, kata dia, yang penting adalah adanya kerja sama yang konstruktif dan mengedepankan isu keamanan kawasan berdasarkan pembangunan ekonomi, komersial, sosial dan budaya.

Inayati melanjutkan, memberikan keamanan sedemikian rupa dapat menyebabkan penarikan atau pengurangan pasukan asing di wilayah tersebut. “Ketika kerja sama semua negara kawasan diperkuat, tidak ada elemen yang dapat mengganggunya,” tegasnya.

Utusan tersebut juga mencatat bahwa Republik Islam selalu menyatakan kesiapannya untuk memperkuat hubungannya dengan tetangganya, dirinya menambahkan bahwa hubungan antara Iran dan Arab Saudi sebagai dua kelas berat regional pasti akan berdampak positif pada isu-isu regional.

Baca Juga : Utusan Iran: Eropa Harus Hindari Pendekatan Provokatif Dan Tidak Konstruktif

Iran dan Arab Saudi juga dapat bekerja sama di berbagai bidang yang dapat memberikan peluang ekonomi bagi perkembangan negara-negara kawasan, ujarnya.

Duta Besar juga mengatakan bahwa hubungan Iran dengan beberapa tetangganya “sangat kuat” dan kerja sama ekonomi mereka terus berkembang.

Inayati juga memuji peran Cina dalam mempromosikan dimulainya kembali hubungan Tehran-Riyadh menyusul pembicaraan berisiko tinggi antara kedua belah pihak di Beijing.

Setelah beberapa hari negosiasi intensif yang diselenggarakan oleh Cina, Iran dan Arab Saudi mencapai kesepakatan pada 10 Maret untuk memulihkan hubungan diplomatik dan membuka kembali kedutaan dan misi dalam waktu dua bulan setelah tujuh tahun kerenggangan.

Pengamat menyambut baik perkembangan itu sebagai penyeimbang upaya yang ditujukan untuk mengasingkan negara-negara regional satu sama lain, dengan alasan bahwa detente – yang membuat cemas AS dan Israel – berpotensi meredakan ketegangan di seluruh wilayah yang ditandai dengan turbulensi selama beberapa dekade.

Baca Juga : Palestina Meminta PBB Masukkan Israel ke Dalam Daftar Hitam Pelanggar Hak Anak

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *