Demonstran Nepal Bentrok dengan Polisi Terkait Tuduhan Penipuan yang Dilakukan Politisi

Kathmandu, Purna Warta – Polisi Nepal menembakkan gas air mata pada hari Minggu ke ribuan demonstran yang setia kepada mantan wakil perdana menteri yang pernah dianggap sebagai bintang politik yang sedang naik daun, saat ia muncul di pengadilan atas tuduhan yang menurut para pendukungnya bermotif politik.

Baca juga: Serangan Udara Israel di Gaza Tewaskan Seniman Palestina Mahasen al-Khatib

Rabi Lamichhane menghadapi tuduhan penipuan dan kejahatan terorganisir terkait dengan dugaan penggelapan dana dari koperasi keuangan sebelum ia terjun ke dunia politik, sebuah kasus yang telah menarik perhatian nasional.

Lamichhane menolak tuduhan tersebut, yang menurut para pendukungnya yang marah dibuat-buat.

Lamichhane terkenal karena kariernya sebagai pembawa acara televisi di republik Himalaya tersebut, yang mengukir namanya sebagai pejuang antikorupsi melalui wawancara agresif dengan pejabat publik.

Ia meraih kekuasaan politik pada November 2022 dengan Partai Rastriya Swatantra yang dipimpinnya, memanfaatkan ketidakpuasan yang meluas terhadap kepemimpinan politik Nepal yang sudah tua, dan menjadi wakil perdana menteri dan menteri dalam negeri.

Namun, ia dipecat pada Januari 2023, setelah pengadilan tinggi Nepal melarangnya menjabat karena gagal mendapatkan kembali kewarganegaraan setelah menyerahkan paspor AS-nya.

Ia ditangkap di ibu kota Kathmandu pada hari Jumat, dan dipindahkan ke kota Pokhara, tempat ia ditahan selama enam hari lagi, “untuk penyelidikan lebih lanjut,” kata petugas informasi Pengadilan Distrik Kaski, Suraj Adhikari.

Kepolisian Nepal mengatakan ribuan demonstran ikut serta dalam protes pada hari Minggu, dengan petugas yang membawa tongkat memblokir area di sekitar pengadilan distrik dan menyemprot kerumunan dengan meriam air dan gas air mata.

Baca juga: .Palestina: Rezim Israel Dorong Warga Palestina di Gaza Utara Menuju Kematian yang Pasti

Para pengunjuk rasa meneriakkan slogan-slogan yang menentang Perdana Menteri KP Sharma Oli, dengan mengklaim tuduhan terhadap Lamichhane bermotif politik, AFP melaporkan.

Surat kabar Kathmandu Post melaporkan bahwa sebuah komite parlemen menuduh Lamichhane menggelapkan jutaan rupee dari beberapa koperasi saat menjalankan Gorkha Media Network, sebelum ia terjun ke dunia politik.

“Kami telah mendukung penyelidikan tersebut, tetapi ini adalah dendam politik untuk menghancurkan partai baru yang bekerja untuk kemajuan rakyat,” kata anggota partai RSP Toshima Karki.

“Mereka pikir mereka dapat menghancurkan partai kami dengan menyerang seorang individu, ini salah,” tambahnya.

“Kami melakukan protes damai dan kami berkomitmen untuk melawan ketidakadilan ini.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *