Seoul, Purna Warta – Pada peringatan kedua pembantaian Gaza, para aktivis Korea Selatan berkumpul di pusat kota Seoul untuk mengutuk kekejaman rezim Israel dan menuntut diakhirinya blokade. Berita tentang gencatan senjata yang rapuh antara Hamas dan Israel memicu reaksi global.
Menyusul laporan gencatan senjata dan kesepakatan pembebasan sandera antara rezim Israel dan pasukan perlawanan Hamas, warga Palestina di Gaza turun ke jalan untuk merayakannya.
Di Seoul, koalisi Rakyat dalam Solidaritas dengan Palestina (PSP) menyelenggarakan demonstrasi besar-besaran bertajuk “Dua Tahun Sejak Pembantaian Gaza — Hari Aksi Nasional” di Taman Hijau Songhyeon pada 12 Oktober, yang menyatakan dukungan penuh mereka untuk Gaza dan rakyatnya.
Sejak sore hari, PSP menyelenggarakan pidato dan pertunjukan di dekat Lapangan Songhyeon, menampilkan pesan-pesan dari warga Palestina di Korea dan kelompok-kelompok hak asasi manusia setempat.
Kelompok ini juga mengeluarkan pernyataan yang membahas gencatan senjata.
“Gerakan solidaritas global yang mengisolasi Israel dan Amerika Serikat memaksa gencatan senjata ini untuk dirundingkan,” demikian bunyi pernyataan tersebut.
“Selama dua tahun terakhir, meskipun menghadapi berbagai hambatan, protes dan pemogokan di seluruh dunia — dari Italia hingga Amerika Latin — terus berlanjut, memperdalam isolasi rezim Israel dan melemahkan legitimasi sekutu-sekutu Baratnya.”
Namun, PSP mengkritik gencatan senjata tersebut sebagai sesuatu yang dangkal, dengan mengatakan bahwa gencatan senjata tersebut membuat sebagian besar wilayah Gaza berada di bawah pendudukan.
“Ini baru tahap pertama,” catat kelompok tersebut.
“Militer Israel masih menduduki lebih dari separuh wilayah Gaza, bantuan masih dibatasi, dan blokade masih berlanjut.”
Pernyataan tersebut juga memperingatkan bahwa proposal gencatan senjata yang diajukan oleh Presiden AS Donald Trump mencakup syarat-syarat yang tidak dapat diterima seperti pelucutan senjata pasukan perlawanan Palestina dan penerapan kendali asing atas Gaza pascaperang.
“Sampai rezim Israel sepenuhnya menarik diri dari Gaza, mencabut blokade, dan mengakhiri kampanye genosida dan pembersihan etnisnya — sampai Palestina sepenuhnya terbebas — solidaritas kami tidak akan berhenti,” tegas PSP.
Para pengunjuk rasa kemudian berbaris dari Gwanghwamun melalui Insadong dan Jonggak menuju daerah dekat Cheonggyecheon, lokasi Kedutaan Besar Israel di Seoul.