New South Wales, Purna Warta – Demonstran pro-Palestina kembali turun ke jalan di Sydney, ibu kota negara bagian New South Wales dan paling Kota terpadat di Australia mendesak Perdana Menteri Anthony Albanese untuk menjatuhkan sanksi kepada rezim Zionis karena melakukan genosida di Jalur Gaza.
Baca juga: Tiongkok Kutuk Serangan Rezim Zionis di Lebanon
Menurut IRNA, mengutip ABC News, para demonstran berkumpul di depan Dewan Kota Sydney untuk menyampaikan tuntutan mereka, tempat para pejabat yang berkuasa Partai Buruh di Australia sedang mengadakan konferensi.
“Tangan orang Albania berlumuran darah” dan “Bebaskan Palestina” adalah slogan-slogan yang diteriakkan para pengunjuk rasa saat perdana menteri seharusnya memberikan pidato di konferensi tersebut.
Beberapa pengunjuk rasa mengibarkan bendera Palestina sebagai bentuk solidaritas Gaza, tempat lebih dari 39.000 warga Palestina terbunuh dan sekitar 90.000 lainnya terluka selama sembilan bulan terakhir akibat serangan udara dan artileri Israel yang gencar serta invasi darat.
Setiap tindakan yang kita lihat dari pemerintah Albania dalam 9 bulan terakhir adalah satu hal; Dia terlibat dalam pembunuhan tersebut dan memutuskan untuk meminggirkan komunitas Palestina, kata Jana Fayaz, anggota kelompok “Aksi untuk Palestina”. Beberapa anggota Partai Buruh Australia sebelumnya telah mengundurkan diri sebagai protes terhadap kebijakan negara ini terhadap Gaza. Canberra telah menyerukan gencatan senjata di Gaza tetapi belum mengakui negara Palestina.
Baca juga: Iran dan Malaysia Serukan Perluasan Hubungan Ilmiah
Australia semakin kritis terhadap tindakan rezim Israel di Gaza. Seorang warga Australia Pekerja bantuan dari lembaga amal berbasis di AS, World Central Kitchen juga tewas dalam serangan Israel terhadap konvoi bantuan di Gaza pada bulan April.
Demonstran pro-Palestina yang dimulai pada tanggal 18 April di Universitas Columbia di New York juga telah menyebar ke kampus di banyak negara termasuk di Australia.