Purna Warta – Wang Yi Menteri Luar Negeri China menuntut Sekretaris Negara Amerika Antony Blinken untuk mencabut sanksi terhadap para pebisnis China. Keduanya bertemu dialam sebuah konferensi keamanan di Munich, Jerman pada hari jum’at (16/02).
Baca Juga : Avdeevka, Kunci Kota Donbass di Ukraina Terancam Jatuh
Pertemuan ini adalah kelanjutan dari pertemuan petinggi kedua negara yang sebelumnya terjadi antara Presiden Xi Jinping dan Joe Biden pada November tahun lalu. Tak lama setelah pertemuan itu, Joe Biden memantik kemarahan publik China dengan menyebut Xin Jinping sebagai diktator dalam jumpa pers.
China menuntut Washington untuk mencabut sanksi illegal unilateral yang mereka terapkan terhadap sejumlah perusahaan dan individu. Ia juga meminta mereka supaya tidak mengacaukan hak China untuk terus berkembang. Kemajuan China tampak meresahkan Amerika sampai-sampai menjatuhkan sanksi, wajar saja jika China menuntut Amerika sedangkan mereka mengklaim tidak berbuat keliru.
Salah satu sanksi yang diterapkan adalah ketika pemerintahan Donald Trump pada 2018 melarang penggunaan Huawei. Huawei adalah perusahaan elektronik raksasa China yang memiliki kiprah cukup bagus, namun oleh Amerika perusahaan ini dituduh melakukan kegiatan spionase yang berujung pelarangan.
Baca Juga : New York Times: Israel Berada di Balik Serangan Terhadap Jaringan Pipa Gas Utama di Iran
Ketegangan semakin meningkat ketika pada bulan Oktober 2022 pemerintahan Biden mengumumkan batasan baru penjualan semikondukter untuk China. Ini adalah satu langkah untuk menutup akses China dari teknologi-teknologi vital dan penting. Hal itu juga merupakan langkah untuk mencegah kemajuan industri teknologi Cina yang selalu bersaing dengan Amerika.