Beijing, Purna Warta – Juru bicara Kementerian Luar Negeri Beijing Zhao Lijian meminta aliansi militer pimpinan Amerika Serikat NATO pada hari Selasa (28/6) untuk meninggalkan pola pikir Perang Dingin, permainan zero-sum dan praktik menciptakan citra musuh.”
“Setelah gejolak meluas di Eropa, negara-negara NATO harus menghentikan upaya mereka untuk mengacaukan Asia dan dunia,” kata Zhao dalam konferensi pers.
Baca Juga : Rusia Peringatkan NATO Atas Ancaman Perang Dunia Ketiga
Para pemimpin NATO akan mengadopsi doktrin “Strategi 10 Tahun” pada pertemuan puncak yang dimulai hari Selasa di Spanyol. Dokumen strategi baru akan memberi label Cina sebagai “tantangan bagi kepentingan, keamanan dan nilai-nilai kebanggaan kami.”
Zhao mengatakan “bahwa Beijing mengejar kebijakan luar negeri yang independen dan damai yang berarti tidak ikut campur dalam urusan internal negara lain. Juga Beijing tidak mengekspor ideologinya atau menggunakan yurisdiksi ekstrateritorial, pemerasan ekonomi atau sanksi sepihak. Bagaimana bisa Cina menjadi tantangan sistematis?”
“Perkembangan Cina adalah peluang bagi dunia, bukan tantangan bagi siapa pun. Kami sangat mendesak NATO untuk segera berhenti menyebarkan informasi palsu tentang pemerintahan Beijing dan menahan diri dari pernyataan provokatif,” tambahnya.
Para pemimpin NATO akan membahas bagaimana menyeimbangkan apa yang mereka sebut sebagai ancaman yang berkembang dari kemampuan militer dan dunia maya Cina serta krisis global, termasuk masalah pasokan makanan dan energi serta terhadap bahaya yang dirasakan oleh Rusia dari perang di Ukraina.
Baca Juga : Rusia Jatuhkan Sanksi Pada Keluarga Biden Sebagai Tanggapan Sanksi Kepada Moskow
“Konsep strategis tersebut bukan sekadar terhadap Rusia, bahkan hal itu mencerminkan fakta bahwa kami sangat sadar adanya ancaman dan tantangan lain yang harus kami tangani pula, karena ancaman ini belum hilang,” kata Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg kepada The Financial Times.
Stoltenberg mengatakan “dia mengharapkan anggota NATO untuk menjaga bahasa publik yang jelas tentang Cina.”
“Cina bukan musuh. Tetapi tentu saja kita perlu mempertimbangkan konsekuensi dari investasi besar Cina dalam kemampuan militer, senjata nuklir jarak jauh, dan upaya untuk mengendalikan infrastruktur penting kita, ketika kita membahas bagaimana memastikan NATO akan tetap menjadi aliansi paling sukses dalam sejarah,” katanya.
Di bawah tekanan dari Amerika Serikat, para pemimpin NATO tahun lalu menekankan bahwa Cina menjadi tantangan yang harus diatasi.
Baca Juga : 46 Migran Ditemukan Tewas Di Pinggiran San Antonio, Texas AS
Amerika Serikat dan negara-negara Eropa bagaimanapun masih terpecah tentang apakah akan memperlakukan Cina sebagai “ancaman” atau “tantangan” keamanan.