Dakka, Purna Warta – Hujan deras selama berhari-hari dan banjir telah menyebabkan puluhan orang tewas dan puluhan ribu orang mengungsi di banyak bagian di Bangladesh dan wilayah timur laut India.
Di wilayah timur laut Sylhet di Bangladesh, air bah membanjiri tanggul besar, membanjiri puluhan desa dan menewaskan sedikitnya 10 orang, kata laporan media setempat, Minggu (22/5).
Baca Juga : Gelombang Panas India Bongkar Kesenjangan dalam Akses ke Peralatan Pendingin Udara
Lebih dari 150 jalan di wilayah itu benar-benar terendam, memotong banyak daerah dan menyebabkan kerusakan besar pada infrastruktur, ungkap surat kabar Daily Star Bangladesh.
Di beberapa daerah di India dan Bangladesh, air banjir mulai surut pada hari Minggu tetapi banyak sungai masih mengalir di atas tingkat bahaya.
Penduduk desa mengatakan mereka telah kehilangan rumah dan hasil panen mereka karena banjir.
Di antara mereka adalah Rahela Khatun yang mengaku menderita kerugian besar saat berusaha membersihkan lumpur dan puing-puing dari rumahnya.
Baca Juga : Empat Pemimpin Bertemu di Jepang, Bahas Ketegangan China & Rusia
“Saya tidak di rumah selama lima hari. Kondisi rumah tidak layak huni. Banjir merusak rumah dan menimbulkan kerugian besar bagi saya,” katanya.
Banjir biasa terjadi di daerah dataran rendah Bangladesh, tetapi para ahli mengatakan banjir menjadi lebih ganas dan sering terjadi karena perubahan iklim.
Di perbatasan India, sekitar 50 orang tewas dalam beberapa hari akibat banjir, tanah longsor dan badai petir, menurut otoritas manajemen bencana setempat.
Di negara bagian Assam di timur laut, pihak berwenang pada Minggu mengatakan jumlah korban tewas akibat banjir telah mencapai 18 orang.
Baca Juga : Semakin Terasingkan, Satu Lagi Pejabat Dekat PM Israel Lepas Jabatan
Menurut Otoritas Manajemen Bencana Negara Bagian Assam (ASDMA), hampir 3.250 desa terendam sebagian atau seluruhnya.
Pejabat ASDMA mengatakan situasi telah sedikit membaik tetapi tetap kritis di beberapa distrik.
Menurut perkiraan mereka, lebih dari 92.000 orang berada di kamp-kamp bantuan.
Pasukan penyelamat negara bagian dan nasional, dibantu oleh tentara, bekerja untuk menyelamatkan orang-orang dari desa-desa dan mendistribusikan makanan, air minum bersih dan kebutuhan pokok lainnya, serta membersihkan jalan.
Baca Juga : Kunjungan Presiden Iran ke Oman di Mata Para Analis Muskat
Di negara bagian Bihar, India, sedikitnya 33 orang tewas dalam badai petir pekan lalu, kata laporan.
Banjir mematikan itu terjadi saat Asia Selatan dilanda gelombang panas yang intens, dengan suhu menyentuh hampir 50 derajat Celcius (122 Fahrenheit) di beberapa tempat.