Banjir Telan Korban dan Hancurkan Rumah, Afghanistan Serukan Bantuan

Banjir Telan Korban dan Hancurkan Rumah, Afghanistan Serukan Bantuan

Kabul, Purna Warta Banjir baru-baru ini di Afghanistan telah menewaskan lebih dari 180 orang, melukai ratusan dan menghancurkan ribuan rumah, kata otoritas Taliban, mendesak negara-negara dan organisasi donor internasional untuk membantu negara yang sudah terhuyung-huyung di bawah krisis ekonomi yang parah itu.

“Imarah Islam Afghanistan tidak dapat menangani banjir sendirian, kami meminta dunia, organisasi internasional dan negara-negara Islam untuk membantu kami,” kata juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid kepada media, Kamis.

Baca Juga : 15% Populasi Pakistan Terkena Dampak Banjir Muson, Hampir 1.000 Orang Tewas

Mujahid mengatakan 182 orang tewas akibat banjir bulan ini dan 250 lainnya luka-luka. Lebih dari 3.100 rumah hancur dan ribuan ternak mati.

Banjir telah menimbulkan kerusakan yang meluas di provinsi-provinsi Afghanistan tengah dan timur dalam beberapa pekan terakhir, menghanyutkan ribuan rumah dan memperburuk krisis ekonomi dan kemanusiaan negara itu.

Afghanistan telah terhuyung-huyung dari bencana alam tahun ini, termasuk kekeringan dan gempa bumi yang menewaskan lebih dari 1.000 orang pada Juni.

Negara ini sebagian besar telah terputus dari sistem keuangan internasional sejak Taliban mengambil alih setahun yang lalu.

Mata Pencaharian Musnah

Di distrik Khoshi di provinsi Logar tengah, pekerja bantuan menggambarkan kehancuran yang meluas akibat banjir besar dalam beberapa hari terakhir, dengan ladang tanaman menjadi lumpur dan mayat hewan tergeletak di tumpukan.

Sekitar 20.000 orang di distrik itu terkena dampak banjir dan 20 orang, termasuk sedikitnya enam anak-anak, tewas dengan dua lagi hilang, kata lembaga cabang PBB.

“Orang-orang kehilangan segalanya … mereka kehilangan segalanya dalam semalam,” kata Anne Kindrachuk, kepala wilayah tengah untuk UNICEF Afghanistan, setelah berkunjung ke daerah itu.

Baca Juga : Arab Saudi Siap Investasi $1 Miliar di Pakistan

“Ada tiga komunitas tenda atau kamp tetapi Kami tidak yakin apa yang akan terjadi selanjutnya, bagaimana mereka akan makan musim dingin ini, mata pencaharian mereka musnah,” katanya.

https://twitter.com/OCHAAfg/status/1562391637237682176

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *