Banjir Hantam India & Bangladesh, Jutaan Warga Nantikan Bantuan

Banjir Bandang Hantam India & Bangladesh, Jutaan Warga Nantikan Bantuan

New Delhi, Purna Warta Pihak berwenang di Bangladesh dan timur laut India telah bergegas memberikan bantuan kepada lebih dari sembilan juta orang yang terlantar akibat banjir yang telah menewaskan puluhan orang di kedua negara Asia Selatan.

“Banjir tersebut merupakan yang terparah dalam 122 tahun di wilayah Sylhet,” kata Atiqul Haque, Direktur Jenderal Departemen Penanggulangan Bencana Bangladesh, Senin (20/6).

Baca Juga : Pelaku Teror yang Menewaskan Ulama di Masyhad Iran Dieksekusi Mati

Hujan muson di dataran rendah Bangladesh telah memicu bencana banjir di timur laut divisi administrasi Sylhet, menyebabkan seperempat dari 15 juta penduduknya terdampar di tengah air yang naik dengan cepat dan sungai yang meluap.

Sekitar 300.000 orang telah direlokasi ke tempat penampungan di Sylhet tetapi lebih dari empat juta orang terlantar di dekat rumah mereka yang terendam banjir. Hal itu memberikan tantangan tersendiri bagi pihak berwenang untuk mendistribusikan bantuan, termasuk air minum dan persediaan medis.

“Situasinya masih mengkhawatirkan,” kata Mohammad Mosharraf Hossain, kepala administrator divisi Sylhet.

Laporan media mengatakan mereka yang terkena dampak banjir di daerah terpencil sedang berjuang untuk mengakses air minum dan makanan.

Baca Juga : Transplantasi Sel Induk Hematopoietik Ke Anak-Anak Dengan Teknologi Canggih Iran

“Saya belum pernah melihat banjir seperti itu dalam hidup saya,” kata Khalilur Rahman, seorang penduduk distrik Sunamganj di Sylhet.

“Makanan kering habis, tidak ada air minum.”

Tantangan Terbesar dalam Distribusi Bantuan

Di negara bagian Assam, India, di mana sedikitnya 26 orang tewas sejak hujan lebat turun sekitar dua minggu lalu, air banjir mulai surut, kata pihak berwenang.

Tetapi 4,5 juta orang terpaksa meninggalkan rumah mereka, dimana sekitar 220.000 tinggal di tempat penampungan sementara yang dikelola oleh pemerintah. Lebih dari satu juta hektar lahan pertanian telah terendam banjir.

“Situasi banjir secara keseluruhan membaik,” kata Menteri Sumber Daya Air Assam Pijush Hazarika kepada Reuters.

Baca Juga : Jubir Menlu Iran: Kesepakatan Mungkin Tercapai Jika AS Cabut Semua Sanksi

“Sekarang tantangan terbesar adalah menjangkau para pengungsi dan memberi mereka bahan-bahan bantuan.”

Wilayah Asia Selatan itu telah mengalami peningkatan cuaca ekstrem dalam beberapa tahun terakhir yang menyebabkan kerusakan dalam skala besar, dan para pemerhati lingkungan memperingatkan bahwa perubahan iklim dapat menyebabkan lebih banyak bencana, terutama di Bangladesh yang berpenduduk padat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *