Kolombo, Purna Warta – Hujan deras memicu banjir dan tanah longsor serta menumbangkan pohon-pohon di banyak wilayah Sri Lanka, menewaskan sedikitnya enam orang dan memaksa pihak berwenang menutup sekolah-sekolah di beberapa daerah, kata para pejabat pada Jumat (6/10).
Baca Juga : Presiden Iran Sebut Sponsor Asing Terorisme Bertanggung Jawab atas Serangan di Suriah
Hujan monsun lebat telah melanda negara di Samudra Hindia itu selama lebih dari seminggu, membanjiri rumah, ladang, dan jalan. Pada hari Jumat (6/10), sebuah pohon besar tumbang menimpa sebuah bus yang sedang melaju di Kolombo, menewaskan lima orang dan melukai lima lainnya, kata Dr Rukshan Bellana, juru bicara rumah sakit utama di ibu kota.
Secara terpisah, satu orang tewas ketika sebuah batu menimpa rumahnya saat terjadi tanah longsor di distrik Galle, sekitar 80 mil selatan Kolombo, kata pusat manajemen bencana yang dikelola negara.
Pusat tersebut mengatakan banjir dan tanah longsor merusak ratusan rumah di 12 distrik dan berdampak pada lebih dari 50.000 orang, termasuk 1.473 keluarga yang dipindahkan ke tempat penampungan sementara.
Baca Juga : Bagaimana Pendudukan Amerika di Suriah Memungkinkan Terjadinya Serangan Teroris
Distrik pesisir Matara adalah wilayah yang terkena dampak paling parah, dengan sebagian besar wilayahnya terendam banjir selama lebih dari seminggu.