Dhaka, Purna Warta – Bangladesh memanggil Komisaris Tinggi India di Dhaka untuk memprotes pembangunan pagar kawat berduri ilegal yang dianggap sebagai “pelanggaran hukum internasional.”
Pranay Verma, utusan India, datang langsung ke Kementerian Luar Negeri Bangladesh di Dhaka untuk menjelaskan pembangunan pagar kawat berduri oleh Pasukan Keamanan Perbatasan India (BSF) di sepanjang perbatasan.
Baca Juga : Trump Direncanakan Akan Mengadakan Kontak Dengan Putin
Sekretaris Luar Negeri Bangladesh, Md. Jashim Uddin, mengatakan bahwa Verma dipanggil untuk menyampaikan kekhawatiran serius Bangladesh atas masalah ini.
India dan Bangladesh berbagi perbatasan sepanjang 4.096 kilometer, salah satu yang terpanjang di dunia. Saat ini, India telah memasang pagar di 3.271 kilometer dari total perbatasan.
Hubungan kedua negara Asia Selatan ini sempat memanas setelah jatuhnya mantan Perdana Menteri Bangladesh, Sheikh Hasina, pada 5 Agustus dalam sebuah pemberontakan yang dipimpin mahasiswa. Hasina dikenal sebagai sekutu dekat India.
Saat pertemuan di Kementerian Luar Negeri, Verma menjelaskan bahwa kedua negara memiliki kesepakatan untuk membangun pagar di perbatasan demi keamanan.
Ia juga membahas langkah bersama untuk menangani penyelundupan dan penyusupan ilegal di perbatasan. “Karena itu, India mengharapkan kerja sama Bangladesh dalam pembangunan pagar tersebut,” tambahnya.
Baca Juga : Vatikan Membuka Kesempatan Kaum Homo Menjadi Pendeta
Sebelumnya, pada 3 Desember, Verma juga dipanggil untuk memprotes serangan terhadap Komisi Tinggi Bangladesh di Agartala, ibu kota negara bagian Tripura di India.
Pembangunan Tidak Etis
Penasihat Urusan Dalam Negeri Bangladesh, Letnan Jenderal Jahangir Alam Chowdhury, mengatakan bahwa Verma akan dipanggil terkait pembangunan pagar kawat berduri oleh BSF.
Menurut hukum internasional, pembangunan struktur apapun, termasuk pagar, dalam jarak 150 yard (137 meter) dari garis nol di perbatasan tidak diperbolehkan, kecuali untuk tujuan pertanian.
Chowdhury menegaskan bahwa Penjaga Perbatasan Bangladesh (BGB) akan mengambil langkah tegas untuk menghentikan pembangunan tersebut. “Kami tidak akan membiarkan pembangunan yang tidak etis di perbatasan,” katanya.
Baca Juga : Sejarah Greenland dan Urgensinya Bagi Amerika
Pembangunan pagar sudah dihentikan di lima lokasi, termasuk distrik perbatasan Chapainawabganj, Naogaon, dan Lalmonirhat.
Berdasarkan kesepakatan tahun 1975, tidak ada yang boleh membangun struktur apapun dalam jarak 150 yard dari garis nol tanpa persetujuan, tambah Chowdhury.