Beijing, Purna Warta – Dalam sebuah pernyataan Jumat malam (4/1), kementerian luar negeri Cina mengkonfirmasi bahwa, “Pesawat ‘balon’ itu berasal dari Cina dan bersifat sipil dan digunakan untuk penelitian meteorologi dan ilmiah lainnya. Karena pengaruh angin barat dan kemampuan kontrolnya yang terbatas, pesawat itu menyimpang dari arah yang dimaksudkannya.”
Pernyataan itu muncul setelah para pejabat AS menuduh Cina mengizinkan balon “mata-mata” terbang di atas Amerika Serikat, yang mengakibatkan penundaan kunjungan Menteri Luar Negeri Antony Blinken ke Cina.
Baca Juga : Ulama Terkemuka Peringatkan Rencana Rezim Al Khalifa Untuk Yahudisasi Bahrain
Baca Juga : Peringatan Rusia: Senjata Israel di Ukraina Akan Jadi Target Yang Sah
Pernyataan Cina selanjutnya menyatakan penyesalan atas insiden yang tidak diinginkan tersebut dan mengatakan akan terus menjaga komunikasi dengan AS.
“Cina menyayangkan pesawat itu tersesat ke Amerika Serikat secara tidak sengaja karena force majeure. Cina akan terus menjaga komunikasi dengan pihak AS untuk menangani kecelakaan ini dengan baik,” katanya.
Sebelumnya, Cina mengakui bahwa Beijing telah diberitahu tentang “kecurigaan balon mata-mata di atas Amerika Serikat” dan mendesak pejabat AS untuk menangani masalah ini dengan tenang.
Pejabat Cina pertama-tama bertujuan untuk menetapkan fakta tentang laporan balon tersebut, kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina Mao Ning pada konferensi pers reguler pada hari Jumat.
Juru bicara itu menekankan bahwa Cina tidak berniat melanggar wilayah dan wilayah udara negara berdaulat mana pun dan menambahkan bahwa Beijing berharap Washington akan menyelesaikan masalah tersebut dengan tenang dan hati-hati.
“Spekulasi dan hype tidak kondusif sampai faktanya jelas,” juru bicara itu menegaskan dan mencatat bahwa pihak Cina sedang memverifikasi situasinya.
Baca Juga : Ukraina Minta Pasokan Senjata Dipercepat dari Sekutu Barat
Baca Juga : Iran-Venezuela Berjanji Kerja Sama Yang Lebih Erat Untuk Gagalkan Tekanan Asing
Amerika Serikat mengambil “hak asuh” balon itu ketika memasuki wilayah udara AS pada hari Kamis dan telah mengamatinya dengan pesawat militer AS yang diujicobakan, kata seorang pejabat AS.
Komandan militer AS akhirnya menyarankan agar tidak menembak jatuh balon karena risiko keselamatan dari puing-puing, kata pejabat AS itu.
Sebagai latar belakang, Cina telah berulang kali memperingatkan AS tentang kegiatan militer dan mata-matanya, termasuk penempatan kapal atau pesawatnya di dekat latihan militer Cina.