2 Hari Bentrok, Ketenangan Konflik Hindu-Muslim di India Bersifat Semu

2 Hari Bentrok, Ketenangan Konflik Hindu-Muslim di India Bersifat Semu

New Delhi, Purna Warta Dilanisr dari media lokal, ketenangan akhirnya datang setelah terjadinya konflik dua hari antara muslim dan pemeluk hindu di 4 negara bagian di India dalam sebuah perayaan agama Hindu di India.

Ketenangan semu pada hari Sabtu (1/4) terjadi di India setelah sejumlah orang ditangkap menyusul konflik antara umat Hindu dan Muslim di negara bagian Bihar, Benggala Barat, Maharashtra, dan Gujarat pada hari Kamis dan Jumat selama berlangsungnya festival Hindu Ram Navami yang menjadi momen peringatan kelahiran dewa Hindu Rama.

Baca Juga : Tentara Suriah Hancurkan Posisi Elemen Bersenjata di Idlib dan Hama

Kematian dilaporkan di negara bagian Benggala Barat dan Maharashtra, dan beberapa cedera dilaporkan di negara bagian lain.

Sebagian besar insiden ini terjadi saat kelompok Hindu melakukan pawai dengan melalui wilayah mayoritas Muslim sembari diiringi musik DJ, meneriakkan slogan-slogan provokatif, mengacungkan senjata dan massa di depan masjid.

Di kota Howrah di negara bagian Benggala Barat timur, kekerasan pecah antara kelompok Hindu dan Muslim pada Kamis malam, saat pawai Ram Navami melewati wilayah komunitas minoritas Muslim.

Beberapa kendaraan dibakar dan toko-toko diserang, mengakibatkan banyak orang cedera dalam bentrokan sporadis antara kedua kelompok yang berlangsung hingga Jumat.

Ketua Menteri Benggala Barat Mamata Banerjee menyalahkan sayap kanan Hindu dan Partai Bharatiya Janata [BJP] yang berkuasa karena mendalangi agitasi komunal dan menargetkan satu “komunitas minoritas” [Muslim] dengan dukungan preman, lapor India Today.

Baca Juga : Ansarullah Peringatkan Koalisi Saudi Agar Tidak Lakukan Kebodohan Apapun

“Mereka adalah musuh rakyat negara ini,” katanya seperti dikutip dari harian berita.

Dia mengklaim bahwa para preman disewa oleh BJP dan membawa senjata dan bom bensin. Mereka pertama kali menyerang orang-orang dari komunitas minoritas.”

Di lain pihak, Suvendu Adhikari, seorang pemimpin senior BJP, menuding polisi sebagai “penonton diam”.

Bentrokan Meluas

Pemimpin negara bagian BJP Sukanta Majumdar mengklaim kekerasan itu “diatur” oleh Banerjee untuk “mempertahankan suara Muslimnya.”

Pada hari Sabtu, Komisaris Polisi Howrah Praveen Tripathi mengatakan pada konferensi pers bahwa 38 orang telah ditangkap karena bentrokan kekerasan di kota tersebut.

Di negara bagian timur lainnya, Bihar, polisi menangkap 45 orang karena pembakaran dan kekerasan.

Baca Juga : Menlu Mesir dan Suriah Sepakati Penguatan Saluran Komunikasi Kedua Negara

Di Biharsharif, sebuah kota di distrik Nalanda Bihar, massa Hindu dilaporkan menyerang dan membakar masjid.

Lebih dari 100 lainnya juga ditangkap di berbagai negara bagian karena diduga terkait dengan insiden kekerasan tersebut.

India juga menyaksikan bentrokan agama yang meluas selama perayaan Ram Navami tahun lalu.

Partai nasionalis Hindu Perdana Menteri Narendra Modi dan sekutunya dituduh oleh para kritikus dan pemimpin oposisi memarginalkan umat Islam di negara itu, tetapi partai tersebut dengan keras membantah klaim tersebut dan mengatakan pihaknya memperlakukan orang dari semua agama secara setara.

Sejak Modi berkuasa pada 2014 di negara yang 80% penduduknya beragama Hindu, para pegiat mengatakan persekusi dan ujaran kebencian telah meningkat pesat terhadap minoritas agama, terutama 14% minoritas Muslim di India.

Baca Juga : Tiga Poin Pesan Moral Pembatalan Piala Dunia U-20 di Indonesia

Kritikus mengatakan Modi telah gagal untuk mengintervensi dan menghentikan peningkatan insiden serangan terhadap minoritas, penyalahgunaan agama oleh kelompok garis keras Hindu, dan intoleransi terhadap perbedaan pendapat di negara tersebut.

Para biksu Hindu dikenal karena retorika anti-Muslim mereka yang berapi-api telah menyerukan pembersihan etnis Muslim India seperti Rohingya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *