Purna Warta – Aplikasi Cina “Rednote” atau yang di negara asalnya disebut sebagai “Xiaohongshu” meraih 3 juta pengguna di Amerika Serikat pada minggu ini. Para pengguna baru Rednote menyebut diri mereka sebagai pengungsi dari Tiktok, menyusul disahkannya undang-undang pelarangan Tiktok di negeri Paman Sam itu.
Baca juga: Trump dan Xi Jinping Berbicara Mengenai Perdagangan, Fentanyl dan Tiktok
Rednote, aplikasi yang aslinya berbahasa Cina itu kini memiliki lebih dari 3 juta pengguna aktif baik dari pengguna iOS ataupun Android di Amerika Serikat minggu ini. Gelombang pengguna baru aplikasi ini disebabkan oleh semakin dekatnya pelarangan Tiktok, aplikasi populer dengan sekitar 170 juta pengguna.
Data-data ini dilansir dari Reuters yang bersumberkan analisa dari firma Similarweb. Reuters juga melaporkan bahwa Rednote dalam dua hari mampu mendapatkan sekitar 700.000 pengguna.
Data tersebut juga menunjukkan persaingan aplikasi Lemon8, aplikasi yang memiliki induk perusahaan yang sama dengan Tiktok. Lemon8 mengalami sedikit peningkatan semenjak Bytedance, induk perusahaan kedua aplikasi tersebut memberikan fitur penghubung login antara kedua aplikasi tersebut pada November.
Banyak pengguna dari Cina yang menyambut para pengguna Rednote yang baru dari Amerika Serikat dan banyak juga yang memberikan respon terhadap pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan oleh para pengguna Amerika.
Baca juga: Youtuber Top “MrBeast” Mengatakan Bersedia Membeli Tiktok
Banyak pengguna baru yang penasaran dengan budaya-budaya dan bahkan kebijakan-kebijakan pemerintah Cina lalu memanfaatkan aplikasi tersebut untuk bertanya kepada warga Cina secara langsung.
Cina selama bertahun-tahun memiliki kebijakan ketat dalam regulasi dunia maya melalui sistem sensor “Great Firewall” yang memblok media sosial asing yang populer digunakan seperti Instagram, Twitter dan lainnya.