New York, Purna Warta – Dalam briefing media pada hari Rabu (6/7), Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan bahwa peningkatan kasus Korona tersebut disebabkan oleh sub-varian Omikron BA.4 dan BA.5. Dirinya menambahkan bahwa empat dari enam sub-varian tersebut menyebabkan peningkatan kasus dalam seminggu terakhir.
“Di Eropa dan Amerika, BA.4 dan BA.5 menjadi gelombang baru peningkatan kasus. Di negara-negara seperti India, turunan baru BA.2.75 juga telah terdeteksi, yang kami ikuti,” katanya.
Baca Juga : Iran Tingkatkan Hubungan Kerjasama Dengan Negara-Negara Kaukasus Selatan
Ghebreyesus mengatakan adanya sejumlah faktor yang bisa memperparah kasus tersebut.
“Pertama, pengujian telah berkurang secara dramatis di banyak negara. Kedua, pengobatan baru, terutama antivirus oral baru yang menjanjikan, masih belum menjangkau negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah. Ketiga, seiring perkembangan virus, perlindungan bagi vaksin, yang mana masih sangat efektif untuk mencegah penyakit serius dan kematian telah berkurang. Keempat, setiap gelombang virus menjangkiti lebih banyak orang dengan kondisi COVID yang lama atau pasca-COVID,” katanya.
Ghebreyesus menekankan bahwa pemerintah, ilmuwan, produsen, WHO dan setiap warga negara memiliki peran masing-masing untuk berpartisipasi. Dia juga menekankan bahwa langkah-langkah penting harus diambil untuk mengatasi lonjakan baru.
“Langka pertama adalah vaksinasi dan tambahan kekebalan (booster) bagi mereka yang paling berisiko. Ini termasuk orang tua, orang dengan penyakit kronis, orang yang kekebalannya terganggu dan petugas kesehatan. Kemudian membangun dinding kekebalan di seluruh populasi. Langka kedua, membuat antivirus oral baru dan pengobatan lain yang tersedia untuk semua orang,” tambah kepala WHO itu.
Baca Juga : Mata-Mata Asing Memasuki Wilayah Terlarang Iran
Adapun langkah ketiga, Ghebreyesus mendesak orang-orang untuk menggunakan langkah-langkah kesehatan yang telah diuji coba dalam mengurangi risiko, langkah keempat, ia meminta pusat penelitian untuk mempercepat penelitian dan pengembangan bagi generasi vaksin selanjutnya disamping tes dan perawatan.