Washington, D.C., Purna Warta – Peringatan suram di luar kedutaan Israel di Washington, DC, menghormati kehidupan Aaron Bushnell, seorang tentara dan penerbang AS berusia 25 tahun yang meninggal setelah membakar dirinya untuk memprotes kekejaman Israel di Gaza.
Tindakan bakar diri yang dilakukan tentara AS, yang dipandang sebagai tindakan pembangkangan yang mengerikan terhadap kekejaman tanpa henti yang dilakukan terhadap penduduk Gaza yang terkepung, telah menyentuh hati banyak orang di Amerika Serikat dan seluruh dunia.
Tagar #AaronBushnell menjadi tren di media sosial, dengan jutaan postingan pada hari Senin, yang mencerminkan dampak luas dari tindakan Bushnell.
Selama siaran langsung Twitch, Bushnell menyatakan, “Saya tidak akan lagi terlibat dalam genosida,” sebelum membakar dirinya di dekat kedutaan Israel.
Aksi di luar kedutaan tersebut menarik beragam pihak, termasuk para veteran, mahasiswa, dan aktivis, semuanya bersatu dalam berduka atas kematian Bushnell dan mengadvokasi keadilan di Gaza.
Lilin menerangi pertemuan tersebut ketika para peserta memegang tanda bertuliskan “Bebaskan Palestina”, yang menggarisbawahi pesan protes Bushnell.
Sarah, seorang mahasiswa yang menghadiri acara tersebut, mengungkapkan bagaimana tindakan Bushnell telah menginspirasinya untuk merefleksikan kontribusinya dalam membuat perbedaan di dunia.
Penghormatan mengalir dari seluruh dunia, dan banyak yang memandang Bushnell sebagai pahlawan dan martir bagi perdamaian.
Saat acara berakhir, para peserta merefleksikan warisan Bushnell dan dampak pengorbanannya terhadap upaya membawa perubahan di Gaza.
Kematian Bushnell disebut sebagai “peristiwa tragis” oleh Pentagon dan diperkirakan akan meningkatkan tekanan pada pemerintahan Biden untuk mengatasi perang Israel di Gaza dan mendorong gencatan senjata.