Caracas, Purna Warta – Maria Delgado Tabosky, seorang pensiunan mayor angkatan darat, Juan Carlos Marrufo dan pensiunan kolonel Juan Francisco Rodriguez sekarang menghadapi tuduhan “terorisme, pengkhianatan dan konspirasi kriminal”, kata seorang sumber keluarga kepada AFP.
Sidang pidana dimulai Kamis malam dan berlangsung hingga dini hari Jumat (9/10), menurut anggota keluarga.
Maria, 48, memiliki kewarganegaraan ganda Venezuela-Spanyol dan merupakan saudara perempuan Osman Delgado Tabosky, yang tinggal di Amerika Serikat. Dia dituduh membiayai serangan itu dengan dua drone, yang meledak di dekat panggung tempat Maduro berpidato pada 4 Agustus 2018, di Caracas.
Maria adalah istri Marrufo, 52, yang juga memiliki kewarganegaraan ganda Venezuela dan Italia.
Badan HAM PBB bersama Kelompok Kerja Penahanan Sewenang-wenang menyebut hukuman Maria dan Marrufo pada 2019 “sewenang-wenang”.
Mereka telah dipenjara selama tiga tahun delapan bulan di Direktorat Jenderal Kontra Intelijen Militer.
Kerabat pasangan tersebut telah meminta pemindahan mereka ke penjara bersama dengan pihak berwenang di Spanyol dan Italia untuk campur tangan dalam kasus mereka.
Pada bulan Agustus, 17 orang, termasuk mantan anggota parlemen oposisi Juan Requesens, dijatuhi hukuman penjara mulai dari 5 hingga 30 tahun.
Requesens dihukum “atas kejahatan konspirasi,” kata pengacaranya Joel Garcia di Twitter menyusul keputusannya.
Pada 4 Agustus 2018, Maduro berpidato di hadapan massa pada peringatan 81 tahun Garda Nasional Venezuela dan terputus ketika dua drone berisi bahan peledak meledak di dekat tempat itu.
Maduro lolos tanpa cedera dalam serangan itu, tetapi tujuh tentara Venezuela menderita luka-luka. Setidaknya 30 orang termasuk jenderal yang bertugas ditangkap dalam kasus tersebut.
Pemerintah Venezuela menyebut serangan itu sebagai upaya pembunuhan gagal yang direncanakan oleh AS, Peru, presiden Kolombia saat itu Juan Manuel Santos dan oposisi negara itu.