Washington, Purna Warta – Para pengunjuk rasa, termasuk anggota keluarga, teman, dan anggota komunitas Donovan Lewis, pemuda kulit hitam yang berusia 20 tahun, yang terbunuh pada 30 Agustus, melakukan aksi unjuk rasa di Markas Besar Polisi Divisi Columbus pada hari Jumat (2/9) untuk menuntut keadilan baginya dan korban kebrutalan polisi lainnya.
Baca Juga : Polisi AS Tembak Mati Pemuda Kulit Hitam di Tempat Tidur, Warga Siapkan Gugatan & Unjuk Rasa
Polisi sedang mencoba untuk melayani surat perintah kejahatan di gedung apartemen Lewis pada hari Selasa ketika mereka memasuki tempat itu dan melepaskan tembakan ke arahnya ketika dia sedang berbaring di tempat tidur. Petugas mengatakan mereka mengira dia “memegang sesuatu.”
Tetapi tidak ada senjata yang kemudian ditemukan di apartemen itu. Polisi di Ohio mengatakan mereka sedang menyelidiki pembunuhan itu.
Rasisme dan profil rasial yang menargetkan orang Afrika-Amerika adalah endemik di Amerika Serikat. Menurut statistik Departemen Kehakiman AS, orang kulit hitam dua kali lebih mungkin daripada orang kulit putih untuk mengalami ancaman atau penggunaan kekuatan selama mengalami permasalahan dengan polisi, dan tiga kali lebih mungkin dipenjara jika ditangkap. Pada tahun 2020, mereka 93 persen lebih mungkin menjadi korban kejahatan kebencian.
Pada bulan April, sebuah laporan tahunan oleh National Urban League di negara bagian Amerika mengungkapkan bahwa kualitas hidup orang kulit hitam terus menurun dibandingkan dengan orang kulit putih.
Baca Juga : Kenangan Surat Imam Khumaini 1989 Saat Dunia Ucapkan Kata Perpisahan Kepada Gorbachev
Demonstrasi menentang kekerasan polisi yang mematikan dan ketidakadilan rasial telah sering terjadi di AS dalam beberapa tahun terakhir.