Washington, Purnawarta – Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyeru supaya perang Ukraina diakhiri. Ia memperingatkan bahwa berlanjutnya konflik ini berpotensi menyulut perang dunia. Seruan tersebut ia sampaikan dalam pawai “Save America” yang digelar di Nevada pada Sabtu (9/10) kemarin.
“Kita harus mendesak adanya negosiasi atau pengakhiran perang secara damai di Ukraina sesegera mungkin. Jika tidak (perang ini) akhirnya akan menyulut perang dunia ketiga dan tidak ada lagi yang tersisa di planet ini,” seru Trump.
Seruan tersebut muncul setelah Presiden Ukraina, Vladimir Zelensky menolak adanya negosiasi dengan Rusia.
Selain itu, Trump yang notabene disinyalir akan maju pada pilpres AS 2024 juga mengkritisi “orang-orang bodoh” yang tergabung dalam administrasi Presiden Joe Biden. Ia mengklaim bahwa perang Ukraina tidak akan terjadi seandainya dirinya terpilih kembali menjadi Presiden AS pada tahun 2020.
Sebelumnya, Trump mengkritisi administrasi Biden dalam wawancaranya dengan The Real American’s Voice, tak terkecuali Biden sendiri karena menggunakan retorika yang berbahaya terkait krisis Ukraina sebelum konflik meletus. Menurutnya, Washington menggunakan retorika yang seakan ‘menantang Putin’ jika ia benar-benar berani menginvasi Ukraina. Biden bahkan menyebut militer Rusia lemah dan tak mampu berbuat banyak.
“Negara kita dan orang-orang yang mengaku sebagai pemimpin kita, menantang Putin. Saya katakan, kalian tahu, mereka hampir saja memaksanya (Putin) untuk melakukan apa yang mereka katakan (invasi Ukraina). Retorika (yang digunakan administrasi Biden) itu sangat bodoh,” papar Trump.
Trump juga menyebut sekutu-sekutu Ukraina turut bersalah karena mengancam Rusia dengan berbicara bahwa mereka ‘mungkin akan menggunakan senjata pemusnah massal atau nuklir’ terhadap Rusia.
Sementara itu, Putin mengatakan bahwa dirinya akan melindungi ‘kedaulatan wilayahnya menggunakan seluruh kekuatan dan akan melakukan apapun demi menjamin keamanan rakyatnya’. Pernyataan tersebut dipahami bahwa Putin bisa jadi akan menggunakan senjata nuklir dalam perang Ukraina. Meski begitu, direktur CIA, William Burns mengatakan bahwa tidak ada bukti praktis di lapangan bahwa Rusia berencana akan melancarkan serangan nuklir.