Washington, Purna Warta – Sebuah sistem email FBI telah diretas oleh sebuah serangan siber dengan adanya pengiriman pesan peringatan palsu ke beberapa perusahaan AS, kata sebuah perusahaan internasional.
Sistem email dari The Federal Bureau of Investigation (FBI) telah diretas dan pesan peringatan palsu telah dikirim ke perusahaan-perusahaan AS.
Baca Juga : Resolusi PBB Kecam dan Meminta Zionis Untuk Menghentikan Pemukiman
Menurut pemberitaan Newsweek, perusahaan nirlaba internasional Spamhouse Project, yang terletak di dua negara Eropa Andorra dan Swiss telah melacak spam dan mengumumkan pada hari Sabtu (13/11) bahwa email yang tidak biasa dikirim oleh beberapa akun dari basis data pendaftaran nomor Internet Amerika Serikat.
Perusahaan itu mengatakan dalam pesan Twitter: “Kami telah mengetahui bahwa email yang “mengerikan” telah dikirim dalam beberapa jam terakhir yang tampaknya berasal dari FBI atau Departemen Keamanan Dalam Negeri AS.”
“Meskipun email-email ini dikirim melalui infrastruktur yang dimiliki oleh FBI atau Departemen Keamanan Dalam Negeri AS, penyelidikan kami menunjukkan bahwa email-email ini palsu,” kata tweet tersebut.
Baca Juga : Sayyid Hasan Nasrullah: Arab Saudi Cari Alasan Buat Krisis di Lebanon
Beberapa media sosial dilaporkan telah menerima email yang terdengar serius yang mengacu pada serangkaian serangan canggih dan kelompok Dark Overlord, tulis Newsweek.
Menurut publikasi tersebut, email peringatan palsu yang dikirim ke perusahaan AS berbunyi: “Kami sangat menyarankan anda memeriksa banyak sistem termasuk sistem pemantauan IDS anda. Ketahuilah bahwa faktor ancaman saat ini berada di bawah kendali Pusat Komprehensif Keamanan Siber dan Komunikasi Nasional, dan karena kami mengandalkan beberapa penelitian intelijennya, kami tidak akan dapat melakukan intervensi fisik selama jangka waktu empat jam, dan waktu ini dapat terbuang sia-sia, setelah itu kerusakan serius pada infrastruktur anda akan terjadi.”
Serangan siber pada sistem email FBI terjadi ketika badan intelijen AS baru-baru ini mengklaim dalam sebuah surat kepada perusahaan-perusahaan AS bahwa mereka telah menerima informasi dari situs web peretas dan penjahat dunia maya Iran dalam masalah informasi sensitif. Mereka sedang mencari organisasi dan lembaga Amerika Serikat dan asing yang bisa berguna dalam upaya masa depan dalam usaha meretas organisasi dan lembaga ini.
Baca Juga : Ulyanov: Pencabutan Sanksi Adalah Tuntutan Wajar Iran
Menurut rekomendasi FBI pada 8 November, peretas Iran tersebut tergabung dalam forum Dark Web yakni sebuah ruang dunia maya, dimana penjahat dunia membocorkan informasi tentang korban mereka, seperti email curian dan konfigurasi jaringan.
Menurut CNN, FBI khawatir bahwa kelompok peretas Iran dapat menggunakan informasi ini untuk merancang cara memasuki jaringan perusahaan Amerika di masa depan.