Sensor yang Dilakukan Pemerintah Amerika Dikutuk Elon Musk

Sensor yang Dilakukan Pemerintah Amerika Dikutuk Elon Musk

Purna Warta CEO Tesla dan X mengklaim bahwa aktivitasnya membeli Twitter lalu menjadikannya basis kebebasan berpendapat tanpa sensor menjadikannya bulan-bulanan pemerintah. Miliyuner ini mengklaim bahwa ia terus menerus mendapat serangan dari pemerintah maupun pihak lainnya akibat kebebasan pendapat yang ia terapkan di media miliknya.

Baca Juga : Uni Afrika Menuntut Aksi Segera Terkait Instabilitas di Afrika

“Publik umum sampai sekarang masih belum memahami sedikitpun perihal kekuatan sensor industri pemerintahan” kata Musk. “Sebagaimana diprediksi, perusahaanku dan aku sendiri berhadapan dengan serangan terus menerus sesaat setelah sensor aku angkat. Seberapa jauh mereka akan menghentikanku? tambahnya.

Musk yang mengepalai sejumlah perusahaan sempat mengeluarkan pernyataan bahwa terdapat potensi yang cukup signifikan ia akan terbunuh. Ayahnya, Errol Musk menyampaikan dalam sebuah wawancara ia takut anaknya akan dibunuh oleh pemerintah bayangan akibat pengaruh yang dimilikinya.

Elon Musk yang merupakan orang Amerika terkaya dengan 200 miliar dolar terus menerus berada dibawah seranga. Rentetan serangan hukum dan berita miring terus mengahmpirinya sejak membeli Twitter dan menghapus sensor yang ada di Twitter. Para pengiklan dan investor mengancam akan meninggakan X. Presiden Joe Biden menuduh SpaceX milik Musk melakukan tindakan diskriminasi terhadap para pengungsi.

Baca Juga : Iran Berencana Masukkan Satelit Domestik ke dalam GEO dalam 10 Tahun ke Depan

Biden menyampaikan bahwa Musk harus diselidiki dan diinvestigasi barangkali ia bisa menjadi bahaya bagi keamanan nasional. “Aku pikir kooperasi Elon Musk dan atau hubungan teknisnya dengan negara-negara lain perlu untuk dipantau” kata Biden.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *