Washington, Purna Warta – Senator AS Lindsey Graham mengatakan Israel harus menjatuhkan bom nuklir di Gaza untuk mengakhiri perang dan melakukan “apa pun” yang dianggap perlu dalam agresi tersebut, dengan membandingkannya dengan ketika AS menjatuhkan bom atom di Jepang pada Perang Dunia II.
Graham, seorang anggota Partai Republik di Carolina Selatan, berpendapat bahwa Israel berhak meratakan Jalur Gaza yang terkepung hanya karena AS melakukannya di kota Hiroshima dan Nagasaki di Jepang pada tahun 1945 dan menewaskan lebih dari 200.000 orang.
Baca Juga : Iran: Perdamaian dan Keamanan Asia Barat Bergantung pada Berakhirnya Pendudukan Palestina
“Mengapa Amerika diperbolehkan menjatuhkan dua bom nuklir di Hiroshima dan Nagasaki untuk mengakhiri ancaman perang mereka? Mengapa kami boleh melakukan hal itu? Saya pikir tidak apa-apa,” katanya kepada NBC News pada hari Minggu (12/5)
“Jadi, Israel, lakukan apa pun yang harus Anda lakukan untuk bertahan hidup… Apapun yang harus Anda lakukan.”
Graham juga mendesak Presiden AS Joe Biden untuk memberikan lebih banyak bom kepada rezim pendudukan.
“Ketika kita dihadapkan pada kehancuran sebagai sebuah bangsa setelah Pearl Harbor, melawan Jerman dan Jepang, kami memutuskan untuk mengakhiri perang dengan membom Hiroshima, Nagasaki dengan senjata nuklir,” katanya, menyebut serangan atom sebagai “keputusan yang tepat” oleh Amerika Serikat.
“Beri Israel bom yang mereka butuhkan untuk mengakhiri perang. Mereka tidak boleh kalah,” tambah senator AS itu.
Pernyataan tersebut muncul beberapa hari setelah Biden mengklaim bahwa ia telah menghentikan pengiriman senjata ke Israel dan bahwa ia mungkin akan terus melakukannya jika rezim tersebut melancarkan serangan besar-besaran terhadap Rafah, kota paling selatan di Gaza tempat 1,5 juta warga Palestina berlindung.
Baca Juga : Hizbullah Luncurkan Roket Berat untuk Menyerang Pos Militer Israel
Israel melancarkan serangan gencar yang dilakukan AS di Gaza pada tanggal 7 Oktober setelah kelompok perlawanan Hamas Palestina melakukan operasi bersejarah terhadap entitas perampas tersebut sebagai pembalasan atas kekejaman yang semakin intensif terhadap rakyat Palestina.
Rezim Tel Aviv sejauh ini telah membunuh sedikitnya 35.034 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan melukai 78.755 lainnya.