Washington, Purna Warta – Sidang penghitungan suara elektoral di Kongres Amerika Serikat, hari Rabu kemarin, 6/1, telah membuat kericuhan. Para pendukung ekstrim Donald Trump berhasil memasuki Gedung Kongres, Capitol.
Para pendemo memasuki kantor Nancy Pelosi, Ketua Majlis Dewan Perwakilan. Mereka membuang bendera Amerika dan mengobrak-abrik isis kantor, bahkan membaca dokumen dan email Pelosi.
Polisi Tembak Pendukung Donald Trump
Setelah para pendemo, yang protes hasil penghitungan suara Pemilu, masuk ke Gedung Kongres di Washington, pihak keamanan menembakkan amunisi ke salah satu perempuan dan menjatuhkannya.
CNN melaporkan, “Orang yang tertembak itu adalah seorang perempuan dan sekarang dalam keadaan kritis.”
Kepala kepolisian Washington DC melaporkan bahwa setidaknya 4 orang tewas dalam aksi kerusuhan ini.
Mike Pence, Wakil Presiden AS, memohon kepada para pendemo untuk meninggalkan Gedung Kongres dan menegaskan, “Perusakan dan kerusuhan harus segera dihentikan di Gedung Kongres.”
Mike Pence mengecam keributan yang ditimbulkan oleh para pendukung Donald Trump di Gedung Kongres. Dan dia juga menegaskan bahwa para perusuh akan diselidiki sesuai hukum.
Jubir Gedung Putih menyatakan, “Garda Nasional Amerika akan segera terjun ke Gedung Kongres berdasarkan perintah Presiden Donald Trump.”
Garda Nasional Turun Tangan
Namun kebijakan Donald Trump ini mendapatkan protes dari pihak Kemenhan AS. Sementara Joe Biden, Presiden terpilih Pemilu kemarin, akan berpidato membahas situasi Kongres.
Polisi Gedung Kongres Amerika meminta penambahan personil untuk menghadapi para perusuh. Petugas seragam khusus dan agen khusus Amerika sudah hadir di Gedung Kongres.
Salah satu Anggota Kongres AS menjelaskan, “Personil polisi angkat senjata demi melindungi para Wakil di Kongres.”
CNN melaporkan, “Beberapa personil kepolisian mengalami luka-luka menghadapi desakan para perusuh ketika mau masuk ke Gedung.”
Jubir Kemenhan AS mengabarkan penurunan pasukan Garda Nasional Amerika untuk membantu personil keamanan federal di Kongres dan menjelaskan, “Cristopher Miller juga terus menghubungi petinggi Kongres.”
Garda Nasional New York juga dilaporkan terjun ke lapangan. Andrew Cuomo, Gubernur New York, menjelaskan penurunan 1000 pasukan Garda Nasional New York untuk melindungi Gedung Kongres.
Phil Murphy, Gubernur New Jersey, juga menjelaskan pengiriman personil kepolisian negara bagian ini ke Gedung Kongres atas permohonan petinggi Washington.
Bahan Ledak di Gedung Komite Partai
Beberapa sumber juga mengabarkan penemuan bahan ledak di gedung Komite Nasional partai Republik di Washington. Beberapa menit pasca ditemukannya bom rakitan di gedung Komite partai Republik, gedung Komite partai Demokrat juga dikosongkan. Diduga karena ditemukannya kotak yang mencurigakan.
ABC News melaporkan, “Donald Trump sedang melihat kerusuhan dari televisi Gedung Putih.”
Media-media warta mengabarkan bahwa setidaknya ditemukan satu bahan ledak di halaman Kongres.
Joe Biden: Ini adalah Kerusuhan Bukan Demo
Joe Biden, Presiden Terpilih Pemilu kemarin, meminta para pendemo untuk mengakhiri pengepungan Gedung Kongres dalam pidatonya di televisi.
Dalam sesi wawancara, Joe Biden menjelaskan, “Di jam ini, demokrasi menghadapi serangan yang belum pernah kami lihat sebelumnya. Yang kami lihat adalah bagian kecil dari ekstrimisme yang tidak patuh pada hukum.”
“Ini bukanlah demo, ini adalah kerusuhan. Hari ini adalah memorial yang menyedihkan bahwa demokrasi sangatlah rapuh. Ini adalah satu peristiwa menyakitkan yang harus kami hadapi. Presiden Trump harus menghadapi hal ini,” tambahnya.
Beberapa menit setelahnya, Donald Trump meminta para pendukungnya untuk tenang dan menghentikan kerusuhan, kemudian Donald Trump kembali menuduh adanya kecurangan dalam Pemilu.
Donald Trump: Pemilu telah Dirampok dari Kami
Presiden AS saat ini, Donald Trump mengklaim, “Kami merasakan sedih dan derita kalian. Kami telah melaksanakan Pemilu, yang dirampok dari tangan kami. Tapi sekarang kalian harus pulang ke rumah, kalian harus memiliki kedamaian.”
“Para pendukung Trump berencana untuk tinggal di dalam Gedung Kongres semalaman,” CNN melaporkan.
Salah satu anggota Dewan Senat kepada NBC mengatakan, “Para Senator memutuskan untuk menetap di Gedung Kongres selama penghitungan suara elektoral.”
“Garda Nasional AS sudah aktif semuanya untuk melindungi situasi panas Gedung Kongres,” jelas Cristopher Miller dan menambahkan bahwa yang mengeluarkan perintah penurunan Garda Nasional adalah Mike Pence, bukan Donald Trump.
Salah satu Senator Amerika menjelaskan kotak suara yang telah dipindah ke tempat aman. Senator tersebut tidak menjelaskan tempat aman yang dimaksud dan mengabarkan penghitungan yang akan segera dimulai.
CNN juga melaporkan, “Para Legislator Amerika dipindah ke salah satu pangkalan militer terdekat setelah Gedung Kongres dikosongkan.”
Gedung Kongres Berhasil Diamankan Setelah 4 Jam
Associated Press dan Reuters mengutip pernyataan pejabat keamanan Kongres Amerika dan melaporkan,” Setelah 4 jam, keamanan kembali di instansi ini.”
Namun Donald Trump dalam tweetnya menuliskan, “Ini adalah kejadian yang terjadi ketika satu kemenangan pasti dicuri dari patriot besar. Banyak pihak yang telah melakukan tindakan tak adil kepada mereka. Kembalilah kalian ke rumah dengan tenang dan ingatlah selalu hari ini.”
Pihak twiter langsung memblokir hak retweet dan like dari akun Trump ini karena alasan keamanan.
Media Amerika mengutip dari pihak Twiter dan melaporkan bahwa Twiter telah menangguhkan hak Donald Trump untuk membuka akunnya selama 24 jam. Jika aturan Medsos dilanggar kembali, dengan terpaksa akun tersebut akan ditutup.
Ombak Pengunduran Diri di Gedung Putih
CNN melaporkan pengunduran diri Melania Trump dari kursinya di Gedung Putih karena aksi rusuh para pendukung Trump di Gedung Kongres.
Dilaporkan juga bahwa beberapa pejabat dan Penasihat Gedung Putih bermaksud mengundurkan diri dari jabatannya karena perintah Trump kepada mereka untuk mendukung demo.
CNN juga menjelaskan adanya isu Kabinet yang ingin melengserkan Donald Trump dari kursi kepresidenan dengan melaksanakan pasal tambahan 25 UUD. Namun CNN melaporkan bahwa Mike Pence belum menerima surat resmi permohonan ini.
Media Amerika juga mengabarkan pengunduran diri Sarah Matthews, Wakil Jubir Gedung Putih, karena kerusuhan pendukung Trump di Gedung Kongres.
Robert O’Brian, Penasihat Keamanan Nasional Amerika, Matthew Pottinger, Wakil Robert O’Brian, Chris Liddell, Wakil Kepala Staf Gedung Putih, adalah orang-orang yang ikut mengundurkan diri.
Sidang Kongres Dimulai
Dengan dihadiri Nancy Pelosi di kursi Kepala Dewan Perwakilan Amerika, sidang hasil Pemilu presiden dan penghitungan suara dimulai.
CNN melaporkan jumlah petinggi partai Republik yang semakin banyak hadir dalam Kongres, mereka yang menuntut Donald Trump keluar dari Gedung Putih sebelum 20 Januari 2021.
Lindsey Graham, Senator senior Republik, dalam sidang Kongres mengatakan, “Joe Biden dan Kamala Harris telah terpilih secara hukum dan pada tanggal 20 Januari mereka akan menduduki kursi Presiden dan Wakil Presiden.”
Konferensi Kongres juga dihadiri oleh Mike Pence, sebagai ketua Majlis Senat. Di awal pertemuan, Mike Pence menyatakan, “Hari ini adalah hari kelam dalam sejarah Kongres AS. Pihak-pihak yang rusuh hari ini di Kongres, ketahuilah bahwa kalian kalah. Keributan tidak akan pernah menang sama sekali.”
Baca juga: Teror Siasat Kuno Amerika Serikat