Washington, Purna Warta – Utusan AS dalam permasalahan Iran menekankan bahwa pembunuhan komandan Pasukan Quds dari Korps Pengawal Revolusi Islam telah mengurangi tingkat keamanan AS.
jaringan berita Al-Mayadin mengutip media rezim Zionis yang mengatakan bahwa Robert Malley, perwakilan AS di Iran, mengatakan bahwa pembunuhan komandan Soleimani telah mengurangi tingkat keamanan AS.
“Pembunuhan komandan Soleimani telah membuat dunia semakin tidak berdaya melawan Iran,” tambahnya.
“Saya tidak tahu persis apa yang terjadi di bawah pemerintahan Trump, tetapi saya pikir orang-orang Amerika memiliki hak untuk marah tentang hal itu, Trump mengklaim apa yang telah dilakukannya bertujuan untuk menjaga keamanan rakyat Amerika yakni kebijakan yang dilakukan melalui pembunuhan Qassem Soleimani dan kampanye tekanan maksimum … Tiga tahun telah berlalu sejak itu, tetapi semuanya menjadi jelas, tingkat keamanan Amerika Serikat lebih kurang dari sebelumnya karena Iran memiliki program nuklir yang lebih luas dibandingkan sebelum JCPOA dan telah mengintensifkan kegiatan regionalnya,” kata Robert Malley kepada BBC bulan lalu yang berbicara mengenai efek pembunuhan pemerintahan Trump atas Soleimani.
Dia menambahkan: “Ini bukan masalah salah satu tidaknya pembunuhan Qassem Soleimani, dan saya pikir kita semua bisa sepakat tentang ini, tetapi pertanyaannya adalah apakah pembunuhannya membuat Amerika Serikat lebih aman atau tidak. Saya pikir masalahnya cukup jelas, karena itu menciptakan lebih banyak masalah dan tidak mengurangi ketegangan.”
Pada musim dingin tahun 2019, Amerika Serikat, dengan bantuan sebuah pesawat tak berawak, melakukan aksi pembunuhan komandan Pasukan Quds dari Korps Pengawal Revolusi Islam di Bandara Internasional Baghdad. Pada Januari 2019, parlemen Irak menyerukan pengusiran pasukan AS menyusul pembunuhan Jenderal Haj Qassem Soleimani, komandan Pasukan Quds dari Korps Pengawal Revolusi Islam, dan Abu Mahdi al-Mohandes, wakil kepala Al-Hashad al-shaabi Irak.