Washington, Purna Warta – Direktur eksekutif Doctors Without Borders mengatakan rencana AS untuk mendirikan dermaga sementara di Gaza untuk meningkatkan aliran bantuan kemanusiaan adalah sebuah pengalihan perhatian dari masalah sebenarnya.
Baca Juga : Hamas Bersumpah Tidak Ada Kompromi atas Tuntutannya agar Israel Menarik Diri Sepenuhnya
Pada tanggal 7 Maret, Presiden AS Joe Biden mengumumkan rencana militer AS untuk membangun dermaga sementara di pantai Gaza di Laut Mediterania guna membantu menyalurkan bantuan kemanusiaan. Hari ini AS juga mengeluarkan pernyataan bersama dengan Komisi Eropa, Republik Siprus, Uni Emirat Arab, dan Inggris yang mengumumkan pengaktifan “koridor maritim” untuk mendukung bantuan kemanusiaan.
Avril Benoît, direktur eksekutif Doctors Without Borders/Médecins Sans Frontières (MSF) USA, memberikan pernyataan berikut setelah pengumuman ini:
“Rencana AS untuk mendirikan dermaga sementara di Gaza untuk meningkatkan aliran bantuan kemanusiaan merupakan gangguan nyata dari masalah sebenarnya: kampanye militer Israel yang tidak pandang bulu dan tidak proporsional serta pengepungan yang kejam.
Makanan, air, dan pasokan medis yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat di Gaza berada tepat di seberang perbatasan. Israel perlu memfasilitasi, bukan menghalangi aliran pasokan. Ini bukan masalah logistik; ini adalah masalah politik.
Daripada mengandalkan militer AS untuk mencari jalan keluarnya, AS harus mendesak akses kemanusiaan segera dengan menggunakan jalan dan titik masuk yang sudah ada.
Baca Juga : Hizbullah Serang Pasukan Israel dengan Rudal Burkan Kaliber Berat
Dalam beberapa bulan terakhir, AS telah memveto tiga resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata—yang merupakan satu-satunya cara untuk memastikan peningkatan nyata dalam bantuan darurat. Kami mengulangi seruan kami untuk gencatan senjata segera dan berkelanjutan untuk menghentikan pembunuhan ribuan warga sipil dan memungkinkan pengiriman bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan.”