Washington, Purna Warta – Pada malam kedua protes berturut-turut di Amerika Serikat karena pembunuhan seorang pemuda berkulit hitam Amerika Serikat berusia 20 tahun di tangan petugas polisi di depan kepolisian Brooklyn Center, para pengunjuk rasa ditembakkan gas air mata dam granat suara.
Para pengunjuk rasa turun ke jalan-jalan di Brooklyn untuk malam kedua berturut-turut setelah polisi AS menembaki Daunte Wright, seorang pengemudi mobil berusia 20 tahun, pada hari Minggu, dan menewaskannya di tempat 16 km dari lokasi pembunuhan George Floyd. Para pengunjuk rasa berdatangan ke Minnesota dan bentrok dengan pihak polisi.
Presiden AS Joe Biden juga menyerukan protes damai, dan mengatakan tidak ada pembenaran untuk kerusuhan dan penjarahan.
Pada awal Juni, setelah polisi Minneapolis membunuh George Floyd, seorang pria kulit hitam berusia 46 tahun, dengan menekan lututnya di leher selama sekitar sembilan menit, protes nasional terhadap kekerasan polisi AS dan diskriminasi rasis dimulai di Minneapolis dan menyebar ke kota-kota AS lainnya. Dan bahkan menyebar ke negara lain.