Teheran, Purna Warta – Presiden terpilih Iran Masoud Pezeshkian mengecam anggota parlemen AS karena memberikan tepuk tangan kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu selama pidatonya di Kongres, dengan menegaskan bahwa tepuk tangan tidak dapat membebaskan tindakan kriminal.
Baca juga: Iran Tolak Tuduhan Rencana Serangan terhadap Atlet Israel di Olimpiade Paris
“Memberi tepuk tangan kepada seorang penjahat tidak akan menghasilkan pengampunannya,” kata Presiden terpilih Iran tersebut di platform media sosial X, mengecam pidato Netanyahu.
“Kejahatan membunuh orang-orang tak berdosa dan anak-anak tunawisma tidak dapat diabaikan,” tegasnya.
Pezeshkian juga mengutip sebuah ayat dari Al-Qur’an: “Orang-orang yang berbuat zalim akan mengetahui betapa besarnya (kekalahan) yang akan mereka alami!” [26:227].
Selama pidato Netanyahu pada hari Rabu, anggota parlemen Amerika memuji penceritaannya tentang perang genosida Israel di wilayah Palestina selama sepuluh bulan terakhir.
Jihad Islam, sebuah gerakan perlawanan Palestina, mengecam pidato Netanyahu sebagai “penuh kebohongan dan fitnah,” mendesak masyarakat internasional untuk mengisolasinya atas serangan yang sedang berlangsung di Gaza.
“Kebohongan Netanyahu bahwa tentaranya tidak membunuh seorang warga sipil pun di Rafah, dan tidak melancarkan perang kelaparan dan genosida terhadap Gaza, mengejek dunia dan menunjukkan kegemarannya dalam kebohongan,” kata pernyataan mereka.
Hamas juga mengkritik visi Netanyahu untuk masa depan Gaza, menganggapnya sebagai “delusi.”
“Visi penjahat perang Netanyahu untuk Gaza hanyalah fantasi belaka yang coba dipasarkannya,” Hamas menyatakan.
Baca juga: Pezeshkian: Perlu Bergandengan Tangan untuk Mengatasi Masalah
Israel memulai perang di Gaza pada tanggal 7 Oktober setelah operasi mendadak oleh kelompok perlawanan Palestina di wilayah pendudukan.
Rezim Israel sejak itu memberlakukan pengepungan hampir total di Gaza, dengan sangat membatasi pasokan makanan, obat-obatan, listrik, dan air.
Perang tersebut telah mengakibatkan kematian sedikitnya 39.175 warga Gaza, sebagian besar wanita, anak-anak, dan remaja, serta melukai 90.403 warga Palestina.