Presiden Kolombia Berjanji Akan Melawan Hukum Pasca Sanksi AS

Presiden Kolombia sanksi

Bogota, Purna Warta – Presiden Kolombia Gustavo Petro mengatakan pada hari Jumat bahwa ia tidak akan mundur setelah Amerika Serikat menjatuhkan sanksi terhadap dirinya, keluarganya, dan para pejabat senior, menuduhnya gagal menghentikan kartel narkoba. Petro mengatakan ia telah aktif memerangi perdagangan narkoba dan menyebut tindakan AS sebagai sebuah paradoks.

Baca juga: Warga Gaza yang Kembali Temukan Bom Rezim Israel yang Belum Meledak di Bawah Reruntuhan Rumah Keluarga

“Memerangi perdagangan narkoba selama beberapa dekade dan melakukannya secara efektif membawa saya pada tindakan ini dari pemerintah masyarakat yang sangat kita bantu untuk menghentikan konsumsi kokain mereka,” tulisnya di X.

“Cukup paradoks, tetapi bukan langkah mundur dan tidak pernah bertekuk lutut,” tambahnya, seraya mengatakan ia akan mengajukan banding hukum.

“Pengacara saya adalah Dany Kovalik dari AS,” kata Petro, Anadolu Agency melaporkan.

Departemen Keuangan AS juga menjatuhkan sanksi kepada istri Presiden Kolombia, salah satu putranya, dan Menteri Dalam Negeri Armando Benedetti.

Sanksi tersebut dijatuhkan setelah Washington mengumumkan pengerahan kapal induk dan kapal-kapal pendukung untuk memperkuat armada Amerika Latinnya yang didedikasikan untuk “melawan terorisme narkotika.”

Baca juga: Demonstrasi Pro-Palestina Paksa Penutupan Jaringan Restoran Terkait Israel di Washington

Ini adalah pertama kalinya seorang presiden Kolombia yang sedang menjabat dikenai sanksi AS.

Menteri AS Scott Bessent mengklaim, “Presiden Petro telah membiarkan kartel narkoba berkembang pesat dan menolak untuk menghentikan aktivitas ini.”

Ia menambahkan bahwa Presiden AS Donald Trump “mengambil tindakan tegas untuk melindungi” negara tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *