Washington, Purnawarta – Dilansir dari Axios, Presiden Amerika Serikat, Joe Biden dinyatakan positif terjangkit virus COVID-19 pada Kamis (21/7) lalu. Tim dokter Gedung Putih menjelaskan bahwa kemungkinan besar Biden terpapar Omicron subvarian BA.5.
Baca Juga : Dua Konvoi Peralatan Jaringan Listrik Tiba di Aleppo
Dalam maklumat yang dirilis oleh tim dokter Gedung Putih pada Sabtu (23/7) kemarin, sekitar 75-80% infeksi COVID di Amerika Serikat diakibatkan oleh Omicron subvarian BA.5 ini. Tidak ada kejelasan terkait dimana tepatnya Biden terinfeksi virus tersebut.
Biden menunjukkan gejala-gejala seperti pilek, perubahan suara dan batuk-batuk serta suhu badan setinggi 99,4 derajat Fahrenheit (37,4 derajat Celcius). Ia tetap menjalankan tugasnya sebagai Presiden dalam isolasi yang direkomendasikan oleh lembaga CDCP (Centers for Disease Control and Prevention). Biden juga mengonsumsi obat Paxlovid.
Dalam salah satu pertemuannya dengan para pelaku ekonomi AS, Biden berbicara terengal dengan batuk. Namun ia menekankan bahwa kondisinya tidak buruk. “Saya merasa kondisi saya lebih baik daripada yang kalian dengar dari saya (batuk-batuk) ini,” ujarnya.
Baca Juga : Setiap Rumah Milik Pemiliknya, Pada Akhirnya Akan Kembali Kepadanya
Sementara itu, 17 dari ajudan dan asisten Biden yang selalu mendampinginya diprediksi tertular. Namun belum ada di antara mereka yang dinyatakan positif terinfeksi.