Pertemuan dan Dialog Empat Pihak Para Mediator di AS untuk Mendorong Kesepakatan Gaza

Amerika

Washington, Purna Warta – Amerika SerikatMenurut laporan Axios, sumber-sumber Amerika menyatakan bahwa Witkoff, utusan khusus Gedung Putih untuk urusan Timur Tengah, pada Jumat akan menjadi tuan rumah pertemuan dengan pejabat senior dari Qatar, Mesir, dan Turki di kota Miami, Amerika Serikat, guna membahas tahap berikutnya dari kesepakatan penghentian perang di Gaza. Pertemuan ini disebut sebagai tingkat konsultasi tertinggi antara para mediator di AS sejak penandatanganan perjanjian gencatan senjata pada 10 Oktober (18 Mehr).

Seorang pejabat Gedung Putih mengatakan bahwa tujuan pertemuan di Miami adalah untuk menetapkan langkah-langkah praktis guna mendorong pelaksanaan komitmen para pihak sesuai dengan rencana perdamaian Presiden AS Donald Trump.

Berdasarkan laporan tersebut, pertemuan ini akan dihadiri oleh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani, Perdana Menteri Qatar; Hakan Fidan, Menteri Luar Negeri Turki; serta Badr Abdelatty, Menteri Luar Negeri Mesir.

Sesuai ketentuan perjanjian, rezim Zionis Israel diwajibkan membuka kembali penyeberangan Rafah ke dua arah dan memasuki tahap kedua kesepakatan, yang mencakup penarikan lebih lanjut pasukan Israel, penempatan pasukan internasional, serta pembentukan pemerintahan teknokrat Palestina di Gaza. Di sisi lain, Hamas menyatakan bahwa sesuai dengan komitmennya dalam kerangka perjanjian tersebut, pihaknya siap bekerja sama dalam pembentukan struktur pemerintahan baru dan menstabilkan gencatan senjata.

Sementara para mediator menekankan pentingnya pelaksanaan penuh seluruh komitmen, sumber-sumber media melaporkan bahwa pemerintah AS hingga kini belum berhasil memfinalkan rencana pembentukan “Dewan Perdamaian Gaza” maupun pembentukan pasukan internasional untuk menstabilkan gencatan senjata secara permanen.

Perkembangan ini terjadi di saat Gedung Putih mengklaim telah menyampaikan pesan keras kepada Benjamin Netanyahu dalam beberapa hari terakhir, serta menyebut pembunuhan salah satu komandan senior Hamas sebagai pelanggaran gencatan senjata. Sebaliknya, Hamas menegaskan bahwa pihaknya tetap berpegang pada isi perjanjian dan menggambarkan tindakan Tel Aviv tersebut sebagai pelanggaran nyata terhadap gencatan senjata yang dilakukan dengan “lampu hijau dari Amerika Serikat.”

Menjelang pertemuan Miami, para mediator berupaya meningkatkan tekanan terhadap rezim Zionis Israel dan Hamas untuk keluar dari kebuntuan dalam pelaksanaan kesepakatan. Hamas secara konsisten menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen pada kewajibannya, dan bahwa tindakan Tel Aviv-lah yang justru melemahkan gencatan senjata.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *