Washington, Purna Warta – “Salman Rushdie telah dilepas dari ventilator, jadi jalan menuju pemulihan telah dimulai,” agen Rushdie, Andrew Wylie, menulis dalam email kepada Reuters pada hari Minggu (14/8).
“Ini akan lama; lukanya parah, tetapi kondisinya menuju ke arah yang baik.”
Baca Juga : Pencurian Minyak Suriah oleh Amerika Serikat
Salah satu putra Salman Rushdie juga mengkonfirmasi laporan bahwa ayahnya telah dilepas dari ventilator dan dapat mengatakan beberapa patah kata.
“Meskipun cedera parah, selera humornya yang penuh semangat & menantang tetap utuh,” tulis Zafar Rushdie dalam sebuah pernyataan di Twitter.
Rushdie terhubung ke ventilator pada Jumat malam dan tidak dapat berbicara setelah menderita luka serius dalam serangan penusukan, tepat sebelum kuliah yang dijadwalkan akan diberikannya di Chautauqua Institution di barat New York.
Polisi Negara Bagian mengidentifikasi penyerang oleh Hadi Matar yang berusia 24 tahun dari kota terdekat Fairview, New Jersey dan mencatat bahwa polisi bekerja dengan FBI dan pihak berwenang setempat untuk menentukan motif Matar.
Pada hari Sabtu, dia mengaku tidak bersalah atas percobaan pembunuhan dan tuduhan penyerangan dalam apa yang disebut jaksa sebagai kejahatan “terencana”.
Matar lahir satu dekade setelah penerbitan novel penghujatan tahun 1988 Rushdie – The Satanic Verses – yang menghina Nabi Muhammad (SAW) Islam dan memicu kemarahan dan protes luas di seluruh dunia Muslim.
Pengamat telah mengisyaratkan hubungan potensial antara insiden itu dan konspirasi untuk memicu Islamofobia di Barat.
Baca Juga : Kebakaran Di Gereja Koptik Mesir Menewaskan Sedikitnya 41 Orang dan 45 terluka
Harian Persia Javan pada hari Minggu menyatakan bahwa serangan terhadap Rushdie mungkin merupakan plot yang dibuat oleh AS.
“Mungkin seorang Muslim muda, yang bahkan belum lahir ketika Salman Rushdie menulis buku setannya, ingin membalas dendam padanya,” katanya. “Skenario lain adalah bahwa Amerika Serikat mungkin ingin menyebarkan Islamofobia ke seluruh dunia.”