Pemberitaan Oxious Laporkan Rincian Strategi Rezim Zionis Lawan Iran

Israel Amerika

Washington, Purna Warta – Sebuah situs berita AS, Oxious, melaporkan strategi baru perdana menteri Israel untuk melawan Iranvdalam pertemuannya dengan presiden AS, dan menulis bahwa menurut strategi ini, Tel Aviv berusaha untuk menghadapi Iran melalui “kematian dengan ribuan orang.”

Perdana Menteri Israel Naftali Bennett bertemu dengan Presiden AS Joe Biden di Gedung Putih pada Jumat malam (27/7).

Sumber berita sebelumnya telah mengumumkan bahwa Bennett bermaksud untuk mengkomunikasikan strateginya melawan Iran dengan Biden selama pertemuan tersebut.

Barak Ravid, koresponden Zionis untuk situs berita AS Oxious, menulis dalam sebuah laporan bahwa Naftali Bennett, dalam pertemuannya dengan Biden, menguraikan strateginya melawan Iran dalam aksi yang disebut pejabat Israel sebagai “kematian ribuan orang.”

Selama pertemuan tersebut, Bennett berusaha untuk mengatasi kemajuan signifikan yang dibuat oleh program nuklir Iran dan untuk meninjau kebijakan Israel terhadap Iran.

Strategi Bennett untuk Biden dalam menghadapi Iran dengan menggabungkan tindakan yang sangat kecil di berbagai bidang militer dan diplomatik, yang lebih merupakan serangan kekerasan terhadap Iran.

Seorang pejabat Zionis mengatakan Bennett menggambarkan situasi saat ini antara rezim Iran mirip dengan antara Amerika Serikat dan Uni Soviet selama Perang Dingin.

Bennett menekankan kepada Biden bahwa Amerika Serikat dan Israel harus mengembalikan militansi regional Iran ke tempat di samping program nuklirnya, dan mendesak Biden untuk tidak menarik pasukan AS dari Irak dan Suriah.

Menurut Oxious, Bennett mengatakan kepada Biden bahwa dia menentang kembalinya Amerika Serikat pada kesepakatan nuklir 2015 karena keefektifan kesepakatan itu telah berkurang dan juga karena mendekati akhir dari beberapa pembatasan Iran serta kemajuan nuklirnya.

Oxious mengklaim bahwa Biden juga tampaknya tidak optimis tentang prospek Iran kembali mematuhi kesepakatan nuklir.

Rezim Zionis adalah satu-satunya pemegang senjata nuklir di kawasan Asia Barat, dan menurut berbagai sumber, lebih dari 200 hulu ledak nuklir tersimpan di gudang senjata nuklirnya.

Di sisi lain, rezim Zionis sejauh ini menolak menandatangani Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir dan tidak mengizinkan inspektur Badan Tenaga Atom Internasional untuk memeriksa fasilitasnya.

Iran adalah negara yang menandatangani Nuclear Non-Proliferation Treaty (NPT) dan semua kegiatan nuklir Iran berada di bawah naungan Badan Energi Atom Internasional (IAEA), yang belum melaporkan adanya penyimpangan dari program nuklir Iran.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *