New York, Purna Warta – Perubahan iklim memicu serangkaian cuaca ekstrem dan rekor panas pada 2024, kata PBB pada 30 Desember, mendesak dunia untuk mundur dari “jalan menuju kehancuran”.
Tahun yang akan datang ditetapkan sebagai tahun terhangat yang pernah tercatat, kata badan cuaca dan iklim PBB, mengakhiri satu dekade panas yang belum pernah terjadi sebelumnya, AFP melaporkan.
Sementara itu, emisi gas rumah kaca tumbuh ke rekor tertinggi baru, mengunci lebih banyak panas untuk masa depan, kata Organisasi Meteorologi Dunia (WMO).
“Perubahan iklim terjadi di depan mata kita hampir setiap hari dalam bentuk peningkatan kejadian dan dampak peristiwa cuaca ekstrem,” kata sekretaris jenderal WMO Celeste Saulo.
“Tahun ini kita menyaksikan curah hujan dan banjir yang memecahkan rekor, serta hilangnya nyawa yang mengerikan di banyak negara, yang menyebabkan kesedihan bagi masyarakat di setiap benua,” tambahnya.
“Siklon tropis menyebabkan korban jiwa dan ekonomi yang mengerikan, yang terbaru di wilayah seberang laut Prancis, Mayotte, di Samudra Hindia,” katanya.
WMO akan menerbitkan angka suhu global terkonsolidasi untuk tahun 2024 pada bulan Januari, dengan laporan lengkap State of the Global Climate 2024 yang akan menyusul pada bulan Maret.
Dalam pesan Tahun Barunya, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres merenungkan rekor suhu yang disaksikan selama dekade terakhir.