PBB Peringatkan Krisis Kemanusiaan Lebanon Saat Korban Sipil Melonjak dalam Serangan Israel

New York, Purna Warta  – Lebanon menghadapi krisis kemanusiaan yang parah saat serangan udara Israel meningkat, menewaskan ratusan orang dan membuat hampir satu juta orang mengungsi, menurut peringatan keras dari seorang pejabat tinggi PBB.

Wakil Koordinator Khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Koordinator Kemanusiaan untuk Lebanon, Imran Riza, menyatakan kekhawatiran serius atas memburuknya situasi kemanusiaan di Lebanon, menyusul serangan udara Israel yang meluas.

Dalam sebuah pernyataan pada hari Senin, Riza menyoroti perjuangan Lebanon, dengan mencatat, “Gambaran kehidupan saat ini di Lebanon tetap suram.”

Ia mengutip laporan tentang serangan udara di desa Aalmat di Gunung Lebanon yang menewaskan 23 orang, termasuk tujuh anak-anak.

Riza juga menyinggung serangan di kota Tyre yang mengakibatkan tewasnya lima saudara kandung berkebutuhan khusus.

Menurut Kementerian Kesehatan Lebanon, serangan Israel selama seminggu terakhir telah menewaskan sedikitnya 241 orang dan melukai 642 lainnya di seluruh negeri.

Riza mencatat bahwa, selama sebulan terakhir, lebih dari 185.000 orang terpaksa meninggalkan rumah mereka, sehingga totalnya menjadi 870.000 orang yang mengungsi di dalam negeri.

Pejabat PBB itu menggarisbawahi bahwa banyak orang, termasuk orang tua dan mereka yang memiliki masalah kesehatan, masih tertinggal, menyaksikan kehancuran komunitas mereka.

Ia menekankan kebutuhan mendesak untuk melindungi warga sipil dan infrastruktur penting, menyerukan kepatuhan terhadap hukum humaniter internasional dan segera mengakhiri kekerasan.

Pada Senin malam, Kantor Berita Nasional Lebanon melaporkan bahwa pasukan Israel mengebom sebuah rumah di kota Maydoun di Bekaa, menewaskan tiga orang dan meratakan bangunan tersebut.

Sebelumnya, pasukan Israel juga menargetkan Ain Yaaqoub di utara, tempat sedikitnya 14 orang tewas.

Serangan udara lebih lanjut menghantam toko-toko peralatan listrik di Tyre dan menghantam kota-kota seperti Shamshtar di Baalbek timur dan Roumine di Nabatieh selatan, yang mengakibatkan kerusakan parah dan korban tambahan.

Kementerian Kesehatan Lebanon melaporkan 54 kematian di seluruh negeri pada hari Senin saja, karena pemboman Israel terus berlanjut meskipun ada seruan gencatan senjata dari Dewan Keamanan PBB.

Mahkamah Internasional juga telah mengeluarkan arahan, mendesak tindakan untuk mencegah kerusakan lebih lanjut dan untuk mengurangi dampak kemanusiaan yang parah di Gaza dan Lebanon.

Sejak perang dimulai pada Oktober tahun lalu, serangan Israel telah mengakibatkan lebih dari 3.243 kematian dan 14.134 cedera di Lebanon, menurut pejabat kesehatan Lebanon.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *