PBB Kecam Pelanggaran Hukum Israel di Gaza dan Tepi Barat

New York, Purna Warta – Kantor hak asasi manusia PBB mengutuk dan mengecam “perilaku melanggar hukum” rezim Israel di Gaza dan Tepi Barat yang diduduki, di tengah perang genosida dan gencarnya agresi rezim.

Baca juga: Dilaporkan Anak-anak Hilang di Gaza sampai 21 Ribu Anak

Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia (OHCHR) mengeluarkan pernyataan pada hari Minggu yang mengecam operasi Israel di Jalur Gaza dan Tepi Barat yang diduduki.

Pernyataan itu mengkritik serangan Israel baru-baru ini di kamp pengungsi al-Shati di Gaza utara, yang mengakibatkan sedikitnya 24 kematian warga Palestina.

OHCHR menyatakan, “Serangan semacam itu tampaknya tidak proporsional karena diperkirakan akan menyebabkan hilangnya nyawa warga sipil, cedera pada warga sipil, dan kerusakan pada objek sipil secara berlebihan jika dibandingkan dengan keuntungan militer yang konkrit dan langsung yang diharapkan.”

Sejak 7 Oktober, hampir 37.600 warga Palestina, terutama perempuan dan anak-anak, telah terbunuh, dan lebih dari 86.000 orang terluka dalam perang Israel, menyusul operasi pembalasan yang dilakukan oleh kelompok perlawanan di Gaza.

Kantor PBB juga menyoroti insiden di Jenin, di bagian utara Tepi Barat, di mana pasukan Israel mengikat seorang pria Palestina yang terluka ke kap kendaraan lapis baja, menggunakan dia sebagai tameng manusia.

OHCHR mengutuk “pelanggaran terus-menerus dan mencolok terhadap hukum hak asasi manusia internasional dan hukum kemanusiaan internasional yang mengikat Israel sebagai kekuatan pendudukan.”

“Tindakan tersebut merupakan pelanggaran serius terhadap kewajiban Israel berdasarkan undang-undang pendudukan mengenai orang-orang yang dilindungi dan berdasarkan hukum hak asasi manusia internasional mengenai hak individu atas hidup dan kesehatan, larangan mutlak terhadap perlakuan atau hukuman yang tidak manusiawi atau merendahkan martabat,” tambah kantor tersebut.

Kecaman PBB tersebut menyusul pernyataan Uni Eropa yang memperingatkan bahwa krisis di Gaza telah mencapai “titik puncaknya lagi”.

Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell dan Komisaris Manajemen Krisis Janez Lenarčič menyatakan pada hari Minggu, “Penyaluran bantuan kemanusiaan yang berarti di Gaza menjadi hampir mustahil dan tatanan masyarakat sipil sedang terurai.”

Baca juga: [VIDEO] – Anjing Militer Israel Serang Wanita Tua Saat Tidur di Rumah 

“Warga sipil yang kelaparan terpaksa mengambil tindakan putus asa untuk mengakses bantuan terbatas yang masuk,” tambah mereka.

Rezim Israel telah melakukan pengepungan total terhadap Gaza, sehingga secara drastis mengurangi aliran makanan, obat-obatan, listrik, dan air ke wilayah tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *