Beijing, Purna Warta – NATO adalah sebuah mesin perang berjalan yang menyebarkan kekacauan diseantero Asia sejak terbentuk, kata Wu Qian jubir Kementerian Pertahanan Cina. Ia menuding blok tersebut menciptakan konflik regional dengan menakut-nakuti mereka akan dominasi Beijing.
Wu tampaknya mengisyaratkan terhadap komentar Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg dalam forum ekonomi dunia minggu lalu. Pemimpin blok ini berusaha menjelaskan pembangunan kekuatan mereka di Asia adalah sebagai respon terhadap yang mereka cap sebagai agresi Cina.
Wu mengatakan “perlu disampaikan bahwa NATO adalah mesin perang berjalan dan dimanapun mereka muncul disana terdapat kekacauan dimana-mana” Wu menyampaikan ini sebagai respon terhadap pernyataan tidak pantas Sekretaris Jenderal NATO terhadap Cina.
Pernyataan NATO
“Ini bukan masalah kita pindah ke Asia akan tetapi ini terkait fakta bahwa Cina bergerak mendekati kita” kata Stoltenberg kepada para hadirin di perkumpulan ekslusif Davos sembari bersikeras bahwa aliansi dibawah pimpinan Amerikan akan tetap fokus pada isu regional.
Wu memperingatkan mereka supaya tidak memprovokasi Cina. Ia menekan NATO untuk memperlakukan Cina dan perkembangan militernya secara objektif dan rasonal serta untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat untuk kedamaian dunia, menurut Xinhua agen berita Cina.
Pada Agustus tahun lalu penasihat kemanan nasional Amerika Jake Sullivan dengan tegas membantah isu Washington akan membuat cabang Pasifik dengan dibangunnya kerjasama trilateral bersama dengan Korea Selatan dan Jepang. Akhir bulan Juli, NATO menunda pembukan kantor penghubung mereka yang kontroversial di Tokyo sampai waktu yang tidak ditentukan.
Jenderal Rusia Viktor Sobolev pada September meragukan bahwa Amerika berencana untuk menyeret Tokyo dan Seoul untuk bergabung dengan blok pada 2030, melainkan mereka akan membuat organisasi tiruan.
Anggota NATO mengedarkan pernyataan bersama yang menyatakan bahwa ambisi dan kebijakan memaksa milik Cina adalah tantangan bagi kepentingan, keamanan dan nilai aliansi. Mereka menuduh superpower Asia ini berusaha meruntuhkan aturan perbatasan internasional.
Baca juga: Foto Palsu Taylor Swift Tersebar Gedung Putih Khawatir
Meski demikian blok masih menganggap Beijing bukan musuh dan mengklaim bahwa pintu untuk keterlibatan konstruktif untuk Beijing masih terbuka