Washington, Purna Warta – Mengacu pada kemampuan pertahanan Iran dan lokasi geografis, sebuah media pemberitaan Amerika melaporkan bahwa Republik Islam Iran mampu melakukan hal yang bisa memberatkan biaya pada militer AS jika terjadi intervensi asing.
Media pemberitaan Amerika “National Interest”, mengacu pada penilaian penerbit intelijen Stratfor, yang menggambarkan Iran sebagai sebuah “benteng” dalam hal lokasi geografis, dan melaporkan keharusan mempertimbangkan kemampuan rudal dari Republik Islam Iran setiap saat, karena kapan saja militer AS melakukan penyerangan terhadap wilayah Iran, maka Iran sendiri akan melakukan pembalasan yang menimbulkan kerugian besar bagi Washington.
Menekankan kemampuan pertahanan Iran, surat kabar itu melaporkan banyaknya pencapaian strategi dan keamanan Iran untuk melawan militer Amerika Serikat dan penggunaan sejumlah besar peluru kendali yang sangat akurat, kapal militer cepat, drone, kapal selam, dan ranjau. Dengan ini semua Teheran mampu membebankan biaya besar pada militer AS.
Laporan tersebut kemudian merujuk pada penilaian tahun 2012 oleh Pusat Penilaian Strategis dan Anggaran AS (CSBA) tentang bagaimana Republik Islam menggunakan strategi “tanpa akses” terhadap Amerika Serikat, dengan mengatakan: “Iran sedang mengembangkan strategi asimetris untuk menahan operasi AS di Teluk. Apakah Persia. Strategi tersebut menggabungkan taktik tidak teratur dan senjata tidak konvensional dengan kemampuan canggih untuk membatasi akses militer AS ke pangkalan terdekat dan membatasi kebebasan manuver militer AS melalui Selat Hormuz. Begitu juga strategi penolakan akses hibrida Iran dapat memanfaatkan fitur geografis dan politik kawasan Teluk Persia untuk mengurangi efektivitas operasi militer AS.”
Laporan itu kemudian melaporkan, dengan mengutip lokasi geografis Iran yang baik, bahwa geografi yang ada sangat menguntungkan Iran karena hampir semua kota besar Iran terletak di bagian utara negara itu, dan akses ke sana merupakan sebuah tantangan besar.
“Yang paling penting disini bahwa Iran adalah negara yang sangat besar, dan seperti yang dilaporkan Stratfor, Iran adalah negara terbesar ke-17 di dunia dengan luas 1.684.000 kilometer persegi, dan itu artinya bahwa wilayah negara ini adalah lebih besar dari jumlah wilayah Prancis, Jerman, Belanda, Belgia, Spanyol, dan Portugal-Eropa Barat.”
Majalah Amerika ini kemudian menulis, dengan mengacu pada kemampuan pertahanan Korps Pengawal Revolusi Islam Iran, bahwa pasukan Amerika Serikat pasti tidak akan dapat melakukan operasi serangan terhadap Iran dalam kondisi terbaik, karena pada kenyataannya, Pengawal Revolusi Islam Iran telah lama merencanakan kampanye melawan pasukan penjajah, dan mereka telah melakukan usaha menghubungkan lintasan garis pantai selatan Iran ke akses kota-kota utara Iran.
Mengenai gaya pertahanan Pengawal Revolusi, National Interest menjelaskan bahwa cara pembelaan Pengawal Revolusi Iran ini dikenal sebagai strategi “pertahanan mosaik” dari Korps Pengawal Revolusi Islam, yang sebenarnya merupakan doktrin pertahanan komprehensif Basij, di mana pertahanan dan keamanan di setiap bagian negara dilakukan oleh Basiji.
“Rencana pertahanan mosaik memungkinkan Iran untuk menggunakan kedalaman strategis dan geografi yang kuat untuk menyerang pasukan penyerang asing,” kata Michael Connell, direktur Program Studi Iran Pusat (CNA).
Di bagian akhir laporan, mengacu pada kerja sama antara IRGC dan Basij, serta tentara Republik Islam Iran untuk mempertahankan perbatasan Iran, disebutkan bahwa meskipun dominasi Irak dan Afghanistan mudah bagi Amerika Serikat, tetapi penguasaan Iran, bahkan serangan ke negara itu akan sangat sulit dan menantang, jadi kecil kemungkinan Washington akan melakukannya dalam waktu dekat, begitu juga Amerika Serikat seharusnya tidak pernah memikirkan untuk menyerang Iran, karena hal itu akan menjadi bencana besar.
Baca juga: Ditanya Peran Israel dalam Ledakan Kapal Iran, Menhan Zionis Jawab Ambigu