Washington, Purna Warta – Kedutaan Rusia di Washington telah membantah tuduhan AS tentang penggunaan senjata kimia di Ukraina, dengan mengatakan bahwa Rusia tidak seperti Amerika Serikat, Rusia tidak memiliki senjata tersebut dan telah memusnahkannya pada tahun 2017.
Menurut kantor berita Tass, kedutaan Moskow mengatakan dalam sebuah pernyataan, “Kami mengutip juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, Ned Price pada tanggal 12 April, yang mengklaim bahwa Rusia dimungkinkan menggunakan senjata kimia atas dugaan kegagalan dalam operasi militer khusus di Ukraina. Ned Price sekali lagi menuding tuduhan yang tidak berdasar.”
Baca Juga : Pejabat Pentagon: Kami Akan Kirim Lebih Banyak Rudal Javelin ke Ukraina
Para diplomat Rusia di kedutaan Rusia di Washington telah menyatakan bahwa angkatan bersenjata Rusia tidak memiliki bahan kimia dan tidak dapat menggunakannya karena mereka telah menghancurkan semua senjata kimia pada tahun 2017.
Pernyataan itu menambahkan bahwa informasi telah dikonfirmasi oleh Kementerian Pertahanan Rusia tentang kesiapan ekstremis Ukraina untuk tindakan provokatif, termasuk penggunaan senjata kimia. Kami juga memiliki pertanyaan tentang asal usul bahan-bahan senjata kimia ini yang sampai ke Ukraina.
Kami mendesak Amerika Serikat untuk menahan diri dari mengungkapkan informasi yang salah. Sebaliknya, Ukraina harus mempercepat proses penghancuran senjata mereka. Amerika Serikat adalah satu-satunya pihak dalam Konvensi Senjata Kimia yang belum sepenuhnya memenuhi kewajiban internasionalnya. Gudang senjata kimia Amerika Serikat adalah ancaman nyata bagi kemanusiaan.
Pada menit-menit terakhir Senin malam (11/4), Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengklaim bahwa pasukan Rusia dimungkinkan telah menggunakan senjata kimia di Ukraina.
Baca Juga : Hari Raya Pisah Yahudi Di Masjid Aqsa Mengundang Protes Keras
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price juga mengklaim dalam pernyataan bersama dengan Ukraina pada hari Selasa (12/4) bahwa Rusia dimungkinkan telah menggunakan bahan kimia selama operasi militernya. Dia mengklaim bahwa pasukan Rusia kemungkinan besar akan menggunakan agen anti huru hara, seperti gas air mata dan kombinasi bahan kimia lain dengan gejala dan efek yang lebih kuat.
Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken pada Selasa malam mengklaim bahwa Rusia mencoba menggunakan senjata jenis tersebut di Mariupol.
“Kami memiliki informasi yang dapat dipercaya tentang kemungkinan penggunaan bahan kimia Rusia di Ukraina,” katanya.
“Kemungkinan penggunaan senjata jenis tersebut di Ukraina menjadi perhatian dan kami telah membicarakannya sejak awal perang,” tambah Blinken.
Baca Juga : Komandan Qaani: Penghancuran Rezim Zionis Akan Dipercepat