New York, Purna Warta – Acara mengenang hari genosida Nakba rakyat Palestina ke-75 di Perserikatan Bangsa-Bangsa, PBB, untuk pertama kalinya dilaksanakan meski Amerika Serikat dan Rezim Zionis berusaha menggagalkannya.
Peringatan Hari Nakba ke-75 di markas pusat PBB, New York, Amerika Serikat, Senin (15/5) untuk pertama kalinya diselenggarakan, meski AS dan Rezim Zionis beberapa hari sebelumnya melobi sejumlah negara untuk tak hadir dalam acara tersebut.
Baca Juga : Ayatullah Khamanei Tekankan Tujuan Haji untuk Mempersatukan Hati Umat Islam
Rezim Zionis bersama AS, menekan sejumlah negara dengan mengatakan bahwa penyelenggaraan acara peringatan Nakba di PBB, akan menghambat solusi politik. Kanal 10 televisi Israel mengumumkan, Kementerian Luar Negeri Israel, dan Duta Besar Israel di PBB, berusaha mencegah para dubes, dan pejabat negara dunia untuk hadir dalam acara tersebut.
Wakil Sekjen PBB urusan politik, Rosemary DiCarlo dalam peringatan perdana Nakba di PBB, mengatakan bahwa menurut laporan Kantor Koordinasi urusan Kemanusiaan, tahun lalu jumlah warga Palestina yang gugur di Tepi Barat, adalah yang terbanyak.
“Kami menekankan komitmen PBB, mendukung hak tak terbantahkan rakyat Palestina, untuk menentukan nasib sendiri, dan memajukan perdamaian yang adil, komprehensif serta dinamis di kawasan,” ujarnya.
Baca Juga : Meski Berusaha Dijegal AS-Israel, Hari Nakba tetap Diperingati di PBB
Pada saat yang sama, Rosemary DiCarlo menyinggung sikap tegas PBB, untuk mengakhiri pendudukan Israel, terhadap Palestina, dan menurutnya orang-orang Palestina berhak hidup dalam keadilan dan martabat.
Di sisi lain, Pemimpin Otorita Ramallah, Mahmoud Abbas menilai penyelenggaraan acara mengenang genosida rakyat Palestina, dan Hari Nakba ke-75 di PBB, sebagai bukti pengakuan PBB, atas penindasan Zionis terhadap rakyat Palestina.