Caracas, Purna Warta – Pemerintah AS melancarkan “perang psikologis” terhadap Venezuela menyusul kegagalan sanksi ekonominya, kata Menteri Luar Negeri Venezuela Yvan Gil pada hari Selasa.
“Mereka sekarang menggunakan perang psikologis, perang psikologis militer,” kata Gil saat pembukaan Majelis Rakyat untuk Perdamaian dan Kedaulatan Amerika Kita, sebuah acara yang diadakan di Caracas, seperti dilaporkan Xinhua.
Sebagai bagian dari strategi barunya, katanya, Amerika Serikat menggunakan “kekuatan ekonomi, kekuatan militer, dan, yang terpenting, kekuatan media untuk melancarkan perang psikologis yang belum pernah terjadi sebelumnya” terhadap Venezuela dan kawasan tersebut.
Kita menghadapi “tantangan yang sangat penting dalam sejarah republik kita di kawasan kita,” kata Gil, menambahkan bahwa lebih dari 500 delegasi dari sekitar 50 negara di seluruh benua berpartisipasi dalam pertemuan tersebut.
Acara yang diselenggarakan oleh Dewan Nasional untuk Kedaulatan dan Perdamaian Venezuela ini akan berfokus pada isu-isu kunci seperti ancaman militer AS, kejahatan transnasional di kawasan tersebut, dan Doktrin Monroe, sebuah kebijakan yang dihidupkan kembali oleh Washington untuk “menciptakan dominasi” di kawasan tersebut, kata Gil.
Sejak akhir Agustus, Amerika Serikat telah mempertahankan kehadiran militer yang signifikan di Karibia, yang digambarkan sebagai bagian dari upaya untuk memerangi perdagangan narkoba, yang dikecam Venezuela sebagai upaya untuk merekayasa perubahan rezim di negara Amerika Selatan tersebut.


