Washington D.C., Purna Warta – Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken melakukan tur Asia Tenggara dan Indonesia termasuk salah satu tujuannya. Dikutip dari kantor berita AFP, tur ini bertujuan menunjukkan pentingnya kawasan itu bagi strategi AS menghadapi China, dan untuk lebih lanjut mengatasi krisis yang memburuk di Myanmar akibat kudeta militer.
Blinken memulai perjalanan keliling dunianya dengan bertemu rekan-rekan G7-nya pada Jumat (10/12) hingga Minggu (12/12) di Liverpool, Inggris. Isu lainnya yang juga akan dibahas Blinken adalah penumpukan pasukan Rusia di perbatasan Ukraina. Krisis ini juga dibicarakan oleh Presiden Joe Biden dan Presiden Rusia Vladimir Putin dalam KTT virtual mereka, Selasa (7/12).
Baca Juga : Biden Peringatkan Konsekuensi Hancurnya Ekonomi Jika Rusia Menginvasi Ukraina
Antony Blinken kemudian akan menuju Indonesia, Malaysia, dan Thailand untuk menekankan prioritas utama kebijakan luar negeri AS, yaitu menentang China yang semakin asertif. Amerika Serikat menuduh China melakukan intimidasi dan tekanan regional, terutama di Laut China Selatan.
“Pertemuan menteri akan fokus pada penguatan infrastruktur keamanan regional dalam menanggapi intimidasi RRC di Laut China Selatan,” kata Daniel Kritenbrink, Asisten Menteri Luar Negeri untuk urusan Asia Timur dan Pasifik, kepada wartawan. Kritenbrink menambahkan, Blinken akan membahas tindakan sepihak RRC di Sungai Mekong serta “kebebasan navigasi dan kebebasan penerbangan.
Pemerintah China dikecam karena membangun bendungan di hulu Sungai Mekong, yang memengaruhi ketinggian air dan perikanan di negara-negara tetangga. “Kami menentang tindakan apa pun oleh Republik Rakyat China atau aktor lain yang dirancang untuk mengacaukan kawasan,” lanjut Kritenbrink.
Baca Juga : 1 Hari Pasca Gencatan Senjata Selesai, Taliban Pakistan Langsung Bunuh Polisi
Di Jakarta, Blinken akan berpidato tentang pentingnya kawasan Indo-Pasifik, sementara di Kuala Lumpur ia bakal membahas perlunya kawasan itu untuk tetap bebas dan terbuka, kata Price.
“Di setiap negara, bapak menteri akan menegaskan kembali kepada rekan-rekannya pentingnya meminta pertanggungjawaban rezim militer Burma atas kejahatannya dan berusaha memulihkan jalan Burma menuju demokrasi,” kata Kritenbrink, menggunakan nama lama Myanmar. Amerika Serikat sudah berulang kali mengecam kudeta Myanmar pada 1 Februari yang menggulingkan pemerintah sipil dan pemenjaraan pemimpin sipil Aung San Suu Kyi.
Blinken akan berhenti di Hawaii pada 17 Desember dalam perjalanan pulang.
Baca Juga : Tornado Landa Amerika, 70 Tewas di Kentucky