Washington, Purna Warta – Menteri Keuangan Amerika Serikat telah memperingatkan bahwa sanksi ekonomi yang dikenakan pada negara lain seperti Rusia dan Iran mengancam dominasi dolar di pasar ekonomi global.
“Ada risiko ketika kita menggunakan sanksi keuangan yang dikaitkan dengan peran dolar yang seiring waktu dapat merusak hegemoni dolar,” kata Janet Yellen di CNN, Minggu (15/4).
Baca Juga : Angkatan Bersenjata Sudan Tolak Dialog Dengan Paramiliter RSF
“Tentu saja, hal itu menimbulkan keinginan di pihak China, Rusia, Iran untuk mencari alternatif,” katanya kepada jaringan Fareed Zakaria dalam sebuah wawancara.
Dia, bagaimanapun, mengklaim bahwa dolar digunakan sebagai mata uang global karena alasan yang tidak mudah bagi negara lain untuk menemukan alternatif dengan sifat yang sama.
Yellen menuduh bahwa sanksi adalah “alat yang sangat penting”, terlebih lagi bila digunakan oleh Amerika Serikat dan sekutunya sebagai “koalisi mitra yang bertindak bersama untuk menjatuhkan sanksi ini.”
Tren global untuk mengganti dolar AS dengan mata uang lokal dalam perdagangan barang dan transaksi telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Banyak negara berharap untuk mengurangi ketergantungan mereka pada Washington dan mencegahnya mempersenjatai lebih lanjut dominasi dolar globalnya.
Pengamat mengutip China, Iran, Rusia, dan Venezuela sebagai contoh ketika melakukan urusan ekonomi dan transaksi penting yang terlepas dari dolar.
Mereka mengatakan negara-negara kuat seperti China, Rusia dan Uni Eropa adalah pemain utama dalam proses de-dolarisasi saat ini.
Negara-negara ini tidak hanya dapat menghindari tunduk pada yurisdiksi dan sanksi AS dalam banyak kasus, tetapi juga melemahkan kemampuan Washington untuk tetap menjadi kekuatan global yang paling dominan.
Baca Juga : Berbagai Ucapan Selamat Atas 77 Tahun Kemerdekaan Suriah
Awal bulan ini, pejabat tinggi keamanan Iran mengatakan langkah untuk mengurangi penggunaan dolar dalam transaksi regional dan internasional, yang diikuti oleh beberapa negara, akan meminimalkan dominasi Barat atas ekonomi global.
Sekretaris Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran (SNSC) Ali Shamkhani mengutip inisiatif yang telah diselesaikan antara Iran dan Rusia di sektor keuangan dan pertukaran perbankan untuk mendanai proyek bersama sebagai paradigma “efektif” untuk menetralisir sanksi melanggar hukum Barat terhadap kedua negara.