Mantan Senator AS: Washington Adalah Pihak yang Memulai Perang di Irak dan Ukraina

Mantan Senator AS Washington Adalah Pihak yang Memulai Perang di Irak dan Ukraina pernyataan AS Israel

Washington, Purna Warta – Salah seorang mantan senator AS melontarkan sebuah pernyataan bahwa Washingon adalah pihak yang memulai perang di Irak dan Ukraina.

Amerika Serikat harus disalahkan karena terus-menerus mencampuri urusan dalam negeri negara-negara merdeka dan memulai perang di Irak dan Ukraina, kata seorang mantan senator negara bagian AS.

Baca Juga : Pentagon Selidiki Kebocoran Server Email Selama Dua Minggu

Dalam sebuah wawancara dengan pemberitaan RT yang diterbitkan pada hari Jumat, mantan Senator negara bagian dari Virginia, Richard Black mengatakan bahwa AS telah menggulingkan pemerintah kedua negara ini untuk mengubahnya menjadi boneka, dan menekankan bahwa Washington adalah sumber dari kedua konflik di Irak dan Ukraina.

Black juga menunjukkan bahwa sementara kebanyakan warga Amerika tidak ingin terlibat dalam konflik, akan tetapi kebijakan luar negeri AS telah mengejar agendanya sendiri yang terpisah untuk mengejar konflik.

Black bersikeras bahwa AS “telah menggulingkan Irak dengan kekuatan militer, AS datang dari seluruh dunia, dan telah menggulingkan pemerintahan Ukraina sebelumnya dengan kekuatan militer juga.”

Konflik Ukraina pecah ketika CIA “melancarkan kudeta berdarah dan kekerasan di Kiev pada 2014 dan membantu menggulingkan presiden terpilih yang sah, Viktor Yanukovich, dari kekuasaan,” kata mantan senator negara bagian itu.

“Washington menggantikan Yanukovich dengan junta revolusioner dan mulai membanjiri Kiev dengan senjata canggih dengan tujuan membangun kekuatan militer,” tambah Black.

“Presiden Ukraina saat ini tidak lebih dari boneka Washington, yang melakukan apa yang diperintahkan kepadanya,” tegas Black.

Black mengatakan bahwa Gedung Putih memandang Irak paska-Saddam, yang diduduki AS pada tahun 2003, sebagai sebuah negara kolonial.

Baca Juga : Serangan Balasan Terhadap Zionis di Tepi Barat Sebagai Tanggapan Atas Bencana Nablus

Dia mengklaim bahwa dalam sudut pandangnya pendudukan Irak akan berlanjut tanpa batas waktu menjadi warga yang terjajah, dan tujuan akhir Amerika Serikat adalah untuk menggunakan pengaruh atas seluruh Asia Barat dari pusat komando dan kendali yang keras di Zona Hijau Baghdad.

Menurut mantan senator itu, sementara sebagian besar penduduk Amerika Serikat tidak setuju dengan kebijakan luar negeri intervensionis AS, sekelompok yang disebut elit Washington, serta oligarki dan kompleks industri militer pembuat senjata telah mengejar tujuan mereka sendiri dan terlepas dan keinginan warga AS.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *