Ottawa, Purna Warta – Semakin meluas, Kanada laporkan 10 kebakaran hutan baru pada Jumat (9/6). Sehingga, total kebakaran hutan di Kanada sepanjang tahun ini menjadi 2.405.
Dalam pembaruan harian di situsnya, Canadian Interagency Forest Fire Centre (CIFFC) menyebut ada 422 kebakaran hutan aktif pada Jumat (9/6) turun dari 431 pada Kamis (8/6). Jumlah kebakaran hutan yang tidak terkendali turun menjadi 219 pada Jumat dari 234 pada Kamis.
Baca Juga : Serangan Drone Türkiye terhadap Pemimpin Senior Milisi Kurdi di Suriah
Pada Jumat, ada 89 kebakaran hutan yang berhasil dibendung dan 114 terkendali. Sejauh ini kebakaran hutan telah melalap sekitar 45.000 kilometer persegi lahan di Kanada. Ini menjadikan 2023 sebagai salah satu tahun terburuk dalam sejarah untuk kebakaran hutan.
Di Alberta, cuaca yang tidak menentu membawa awal yang baru. Cuaca berangin yang panas serta kering terjadi di wilayah utara dan kebakaran yang ekstrem diperkirakan terjadi. Di Ontario, dua kebakaran besar di ujung utara mendapatkan beberapa tindakan pemadaman dan penyalaan terbatas. Diperkirakan akan ada lebih banyak kebakaran yang disebabkan sambaran petir dari petir yang sudah ada dan yang baru.
Disebutkan, asap dari kebakaran di Kanada itu menyebabkan kabut asap tebal menyebar dan menyelimuti wilayah-wilayah di Amerika Serikat (AS). Hingga saat ini, jutaan orang di AS bagian timur harus bergulat dengan kondisi kualitas udara yang tak sehat itu.
Baca Juga : Koalisi Agresor Lakukan 124 Pelanggaran di Al-Hudaidah
Berikut hal-hal yang diketahui terkait peristiwa kebakaran hutan di Kanada yang menyebabkan kabut asap tebal di wilayah Amerika Serikat:
1. Kanada Dilanda Kebakaran Hutan Hebat
Dilansir Deutsche Welle (DW), Kamis (8/6), di Quebec telah dilanda sekitar 160 kebakaran hutan, menjadikannya titik api terbaru di Kanada. Kebakaran hutan ludes melahap lahan di berbagai lokasi selama berminggu-minggu.
Sekitar 110 kasus dari kebakaran hutan itu merupakan kobaran yang tak terkendali, sehingga proses evakuasi masih terus berlangsung di kota terbesar wilayah Quebec utara. Wilayah barat Abitibi-Temiscamingue, yakni sekitar 650 kilometer di sebelah utara Montreal, juga mengalami dampak terparahnya.
Menteri Keamanan Publik Quebec Francois Bonnardel mengatakan bahwa situasi kali ini “belum pernah terjadi sebelumnya” di provinsi tersebut. Sebagian besar kasus kebakaran dipicu oleh kecerobohan manusia, tambahnya.
Bonnardel mencatat bahwa tidak seperti di wilayah Kanada bagian barat, Quebec secara historis tidak begitu rentan terhadap kebakaran hutan berskala besar seperti ini, “tetapi saat ini semuanya telah terbakar.”
Baca Juga : Kunjungan Kedua Menlu Suriah ke Arab Saudi
2. Picu Asap Tebal Selimuti Kota-kota di AS
Asap dari kebakaran hutan di Kanada itu menimbulkan kabut asap tebal di New York dan beberapa kota lainnya di Amerika Serikat. Dilansir DW, Kamis (8/6), asap itu menyebar ratusan kilometer jauhnya, hingga ke Kota New York dan New England, Amerika Serikat (AS).
Sementara di Kota New York, dilansir NBC News, Kamis (8/6), asap tebal terlihat menyelimuti gedung-gedung pada hari Selasa (6/6) dan Rabu (7/6) waktu setempat. Langit pun berubah menguning atau oranye. Ikon kota, Patung Liberty juga tampak terselubung oleh kabut kemerahan akibat kebakaran hutan yang berkobar di provinsi Quebec dan Nova Scotia di Kanada.
3. Tercatat Rekor Kualitas Udara Berbahaya
Dilansir NBC News, Kamis (8/6), Kantor Walikota New York, Eric Adams mengeluarkan peringatan kesehatan kualitas udara. Dikeluarkan peringatan terhadap orang-orang dengan masalah pernapasan, seperti asma, untuk mengurangi aktivitas berat di luar ruangan.
Pada Rabu (7/6) pukul 5 sore waktu setempat, Kota New York tercatat memiliki Indeks Kualitas Udara (AQI) 484, yang diklasifikasikan sebagai “berbahaya,” kata Adams saat konferensi pers hari Rabu. Ini adalah rekor tertinggi di kota itu sejak 1960-an, katanya.
Adams mengatakan, kondisi kualitas udara cenderung memburuk hingga jam 9 malam dan 10 malam pada Rabu malam sebelum sempat membaik pada malam hari dan hingga Kamis pagi. Namun, kondisi akan memburuk lagi pada Kamis siang dan malam “saat asap bergerak kembali ke atas kota,” ujar Adams.
Baca Juga : Perluas Hubungan, Presiden Iran Kunjungi Negara-Negara Amerika Latin
4. Kondisi Terkini Kebakaran Hutan di Quebec
Dilansir DW, Kamis (8/6), pihak berwenang telah memerintahkan sekitar 7.500 warga di wilayah terpencil Quebec, Chibougamau, untuk mengungsi.
Perdana Menteri (PM) Quebec Francois Legault mengatakan bahwa pihak berwenang telah memantau situasi “setiap jam.” Dia menambahkan bahwa situasi di beberapa bagian provinsi masih “mengkhawatirkan”, terutama di wilayah Abitibi-Temiscamingue.
Di kota Sept-Iles bagian utara, sekitar 4.400 warga yang sebelumnya dievakuasi telah diizinkan kembali ke rumah, setelah curah hujan turut membantu memadamkan api.
“Kami sangat senang melihat hujan,” kata Legault dalam sebuah konferensi pers di Sept-Iles. Sayangnya, lebih jauh ke bagian utara, masih ada “kebakaran besar yang akan memakan waktu berminggu-minggu untuk memadamkan itu sepenuhnya, jadi kita harus tetap waspada,” tambahnya.
5. Kanada Mencari Bantuan dari Luar Negeri
Kanada juga mengintensifkan seruan untuk mendapatkan bantuan internasional, karena lebih dari 480 petugas pemadam kebakaran hutan Kanada tengah berjuang untuk melawan kebakaran lahan. Quebec saat ini hanya mampu memadamkan sekitar 30 titik api dari sekitar 160 titik api yang ada, kata Legault.
“Ketika saya berbicara dengan para perdana menteri di provinsi-provinsi lain, mereka sangat kewalahan,” kata Legault. Sekitar 413 titik api dilaporkan tengah membara di seluruh negeri sejak Senin (05/06) pagi.
Baca Juga : Makin Tak Terkendali, Kanada Laporkan 10 Kebakaran Hutan Baru
Hampir 1.000 petugas pemadam kebakaran telah tiba dari Australia, Meksiko, Selandia Baru, Afrika Selatan, dan Amerika Serikat. Sementara sekitar 200 petugas lainnya dari Prancis dan tambahan dari AS juga diperkirakan akan tiba dalam waktu dekat untuk membantu pihak berwenang Kanada.
Sementara itu, PM Kanada Justin Trudeau mengatakan bahwa dia telah berbicara dengan Presiden AS Joe Biden melalui telepon pada Rabu (7/06) untuk mengucapkan rasa terima kasihnya atas “dukungan krusial” untuk mengatasi kebakaran ini.