Maduro: Kuba dan Venezuela Tidak Akan Pernah Menyerah Kepada AS

Kuba

Caracas, Purna Warta – Presiden Venezuela, mengacu pada peristiwa baru-baru ini di Kuba dan Venezuela, meminta kedua negara untuk tetap menentang pemerintah AS.

Presiden Venezuela menekankan bahwa rakyat dan pemerintah Kuba dan Venezuela tidak akan pernah menyerah kepada Amerika Serikat. Hal itu disampaikan dalam pidato mingguan Presiden Venezuela Nicolas Maduro merujuk pada dampak sanksi ekonomi terhadap Kuba dan Venezuela dan situasi internal kedua negara, terutama peristiwa kerusuhan di Kuba, menurut kantor berita Plenglish.

“Rakyat Kuba telah menjadi sasaran penyiksaan sosial dan ekonomi oleh Amerika Serikat,” kata presiden Venezuela, yang menyamakan kerusuhan Kuba dengan kekerasan politik baru-baru ini di Venezuela.

“Kuba akan terus didukung dunia Internsional,” kata Maduro dalam sebuah wawancara dengan jaringan berita TeleSur.

“Rakyat Kuba memiliki kekuatan dan semangat untuk menyingkirkan segala agresi,” kata Maduro, merujuk pada komitmen Venezuela untuk memperkuat hubungan kesehatan dan pangan bilateral.

Meskipun upaya makar Amerika Serikat meluas dengan menyulut kerusuhan dan mencampuri urusan dalam negeri Kuba, ribuan orang Kuba baru-baru ini berkumpul di Lapangan La Piragua Havana untuk menunjukkan dukungan mereka kepada para pemimpin revolusi Kuba dan untuk menentang propaganda AS.

Sejak revolusi 1959, Kuba yang dipimpin oleh Fidel Castro dan Ernesto Che Guevara dikepung Amerika Serikat, dengan berbagai tekanan ekonomi dan ancaman militer.

Di Venezuela, presiden pada hari Sabtu mengeluarkan instruksi ketat kepada militer untuk tetap waspada dan siap untuk menanggapi dengan keras setiap agresi AS. Maduro secara eksplisit memerintahkan militer Venezuela untuk menanggapi secara paksa setiap agresi AS di masa depan.

Kementerian Pertahanan Venezuela mengumumkan Jumat lalu bahwa sebuah pesawat militer AS telah melanggar wilayah udara Venezuela. Menurut pernyataan dari Kementerian Pertahanan Venezuela, pesawat angkut berat C-Globe Master telah memasuki wilayah udara Venezuela Kamis malam lalu (22/7)  dan terbang di atas provinsi barat Zulia selama tiga menit.

Sejak pemerintahan mantan Presiden Donald Trump, Amerika Serikat secara ilegal mengakui presiden yang memproklamirkan diri, Juan Guido, sebagai presiden sementara Venezuela, dan menyita aset Venezuela di Amerika Serikat serta  menjatuhkan segala macam sanksi terhadap Presiden sah Nicolas Maduro sampai saat ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *