Washington, Purna warta – Anggota parlemen Amerika Serikat menyebut perjalanan dan kunjungan presiden Iran ke Amerika Latin sebagai tanda kegagalan total kebijakan Washington di Belahan Barat.
Maria Elvira Salazar, seorang anggota parlemen Republik Amerika Serikat dari pemerintahan “Joe Biden”, menganggap bahwa karena Biden tidak memiliki visi yang jelas tentang Amerika Latin, menciptakan peluang bagi negara saingan seperti Iran, dan menjalin hubungan yang lebih dekat dengan negara-negara di kawasan ini, sebagai pijakan yang kokoh di belakang Amerika Serikat dikritik habis-habisan.
Baca Juga : Pertemuan Perwakilan Jihad Islam Palestina di Yaman dengan Sayyid Abdul Malik Al-Houthi
Menurut laporan Fox News, Salazar, ketua subkomite DPR AS untuk urusan Belahan Bumi Barat, mengatakan: “Lemahnya kepemimpinan pemerintahan Biden telah memungkinkan aktor global terburuk menembus belahan bumi kita tanpa biaya. Kunjungan Presiden Iran Ibrahim Raisi ke Venezuela, Nikaragua, dan Kuba jelas merupakan pembangkangan terhadap Amerika Serikat dan tanda kegagalan total kebijakan Washington di Amerika Latin.”
Ayatullah Ibrahim Raisi berangkat ke Amerika Latin pada hari Senin sebagai kepala delegasi tingkat tinggi. Dia pertama kali melakukan perjalanan ke Caracas dan setelah bertemu dengan Nicolás Maduro dan menandatangani beberapa perjanjian dan memorandum ekonomi dan budaya, dia pergi ke Nikaragua. Ayatullah Raisi tiba di Havana, ibu kota Kuba, pada Kamis sebagai tujuan ketiga turnya di Amerika Latin.
Anggota parlemen Amerika Serikat ini melanjutkan: “Kita harus membangun kembali hubungan kita dengan teman-teman kita di kawasan Amerika Latin sehingga kita dapat membentuk front persatuan melawan negara-negara yang mengundang rezim Republik Islam Iran untuk melakukan perjalanan ke belahan bumi kita.”
Baca Juga : Putin: Kami Gunakan Senjata Nuklir Hanya Jika Rusia Terancam
Emanuel Ottolenghi, peneliti senior dari “Foundation for the Defense of Democracies” mengatakan tentang kunjungan presiden Iran ke negara-negara Amerika Latin, “Tujuan utama Iran adalah untuk menciptakan aliansi dengan pemikiran yang sama untuk menghilangkan pengaruh Amerika Serikat di Belahan Barat dan untuk menantang Washington…”
Venezuela, Kuba, dan Nikaragua adalah tujuan Presiden dalam perjalanan berkala ini, dan kerja sama ekonomi, politik, dan keamanan yang luas telah disepakati.
Salah satu poin penting dari perjalanan ini adalah di Venezuela dan bidang minyak dan energi, di mana diputuskan untuk melakukan pertukaran yang luas dan untuk memfasilitasi perdagangan antara Iran dan negara-negara Amerika Latin, dan untuk menghilangkan hambatan bea cukai dan peraturan yang tidak praktis sebanyak mungkin.
Baca Juga : Hamas: Keputusan Israel Akan Membuat Seluruh Wilayah Terbakar
Penggunaan mata uang nasional sebagai pengganti dolar ditetapkan sebagai tujuan perjalanan ini, dan para pihak telah membuat kesepakatan dalam hal ini.