New York, Purna Warta –Jajak pendapat CBS News-YouGov, yang dirilis pada hari Minggu (26/6) juga menemukan fakta bahwa mayoritas orang Amerika khawatir tentang kemampuan mereka untuk membayar pengeluaran sehari-hari akibat inflasi yang tinggi.
Tujuh puluh lima persen orang Amerika menilai keadaan ekonomi cukup buruk atau lebih buruk. Pada bulan April, 63 persen memiliki pandangan yang sama.
Baca Juga : Srilangka Terpapar Krisis Ekonomi Parah
Hanya sembilan persen dari Partai Republik yang memandang ekonomi setidaknya cukup baik. Tiga puluh enam persen Demokrat dan 20 persen independen memandang ekonomi setidaknya cukup baik.
Berdasarkan data Departemen Tenaga Kerja pesimisme meningkat setelah inflasi mencapai level tertinggi dalam 40 tahun terakhir sebesar 8,6 persen. Dalam 12 bulan hingga Mei dengan biaya bensin mencapai rekor tertinggi dan biaya makanan melonjak.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden memperingatkan bahwa inflasi bisa berlangsung untuk sementara.
“Kita akan hidup dengan inflasi ini untuk sementara waktu. Ini akan turun secara bertahap, tapi kita akan hidup dengan itu untuk sementara waktu,” kata Biden pada acara penggalangan dana Demokrat di Beverly Hills.
Baca Juga : Rencana Proyek Global AS Untuk Menandingi Cina
Jajak pendapat menunjukkan bahwa kenaikan harga tersebut telah membuat banyak orang Amerika Serikat merasa tidak yakin dengan kemampuan mereka untuk pensiun, berlibur atau bahkan membeli barang sehari-hari.
Sekitar 33 persen orang Amerika mengatakan mereka sangat khawatir tentang kemampuan mereka untuk membeli barang dan kebutuhan primer, sementara 32 persen mengatakan mereka agak khawatir.