Kegagalan Narasi Zionis dalam Opini Publik Amerika

Israel amerika

Washington, Purna Warta – Para analis Zionis seperti Mitchell Bard, dengan mengacu pada data jajak pendapat Gallup, mengungkapkan keprihatinan terhadap berkurangnya dukungan opini publik Amerika terhadap rezim Zionis. Survei menunjukkan bahwa tingkat empati masyarakat Amerika terhadap Israel, yang sebelumnya memiliki rata-rata historis sebesar 49%, kini turun menjadi 46%. Angka ini merupakan yang terendah sejak tahun 2001. Penurunan ini semakin mencolok jika dibandingkan dengan puncak dukungan sebesar 62% pada periode 2010-2019.

Meningkatnya Empati terhadap Rakyat Palestina

Seiring dengan menurunnya dukungan terhadap Israel, empati masyarakat Amerika terhadap Palestina mencapai rekor tertinggi sebesar 33%. Analis Zionis berusaha mengaitkan peningkatan ini dengan perubahan metodologi survei atau faktor-faktor lain yang tidak terkait, tetapi bukti menunjukkan bahwa pengungkapan kejahatan rezim Zionis—terutama dalam agresi berulang ke Gaza dan kondisi kemanusiaan yang memburuk akibat blokade serta pendudukan—telah secara langsung memengaruhi perubahan pandangan opini publik di Amerika.

Perpecahan Dukungan Berdasarkan Partai Politik

Salah satu perubahan paling signifikan adalah runtuhnya konsensus bipartisan dalam mendukung Israel di AS. Statistik menunjukkan bahwa hanya 21% dari Partai Demokrat yang bersimpati pada Israel, sementara 59% justru lebih berpihak kepada Palestina. Sebaliknya, 75% dari Partai Republik masih mendukung Israel.

Kesenjangan 54% antara kedua partai ini menunjukkan semakin terisolasinya kelompok pendukung Israel tanpa syarat di masyarakat Amerika. Popularitas Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, juga sangat rendah di kalangan Demokrat (12%) dan pemilih independen (30%), yang mencerminkan perubahan tren dukungan.

Perubahan Sikap di Kalangan Generasi Muda Amerika

Tantangan besar lainnya bagi lobi Zionis adalah pergeseran pandangan yang drastis di kalangan generasi muda Amerika (usia 18-34 tahun). Dukungan mereka terhadap Israel turun dari 65% pada tahun 2018 menjadi hanya 29% saat ini, sementara 48% dari mereka lebih bersimpati kepada rakyat Palestina.

Perubahan ini mencerminkan meningkatnya kesadaran generasi muda yang lebih memahami isu-isu hak asasi manusia dan keadilan sosial, serta semakin tidak terpengaruh oleh narasi Perang Dingin yang selama ini mendominasi wacana politik AS.

Tantangan Zionisme di Kalangan Komunitas Non-Kulit Putih Amerika

Menurut pengakuan para analis Zionis, Israel selalu menghadapi kesulitan dalam menarik dukungan dari komunitas non-kulit putih di Amerika, terutama dari komunitas Latin yang terus berkembang tetapi sering diabaikan dalam analisis politik. Wacana yang menghubungkan perjuangan melawan kolonialisme dan rasisme dalam komunitas ini telah memperkuat solidaritas mereka terhadap perjuangan Palestina.

Data yang disajikan oleh para analis pro-Zionis sendiri menunjukkan bahwa narasi resmi Israel semakin kehilangan pengaruhnya di basis dukungan utama mereka, yakni Amerika Serikat. Pergeseran sikap di kalangan Partai Demokrat, generasi muda, dan komunitas non-kulit putih menandai perubahan mendasar yang memberi harapan bagi perjuangan Palestina.

Perubahan ini merupakan hasil langsung dari keteguhan perlawanan rakyat Palestina, pengungkapan kejahatan Israel oleh media independen, serta gerakan solidaritas internasional. Meskipun lobi Zionis terus berusaha menghambat tren ini dengan uang dan tekanan politik, opini publik global perlahan-lahan mulai berpihak kepada Palestina.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *