Washington, Purna Warta – Menurut Our World in Data AS melaporkan sekitar 450 kasus cacar monyet sehari selama periode tujuh hari sampai hari Selasa. Data itu dua kali lipat dari dua minggu sebelumnya.
Lebih dari 1.800 kasus cacar monyet telah dilaporkan di California pada Rabu (10/8), menurut penghitungan baru-baru ini.
Baca Juga : Adik Pemimpin Korea Utara Tuduh Seoul Atas Penyebaran Wabah COVID Di Negaranya
Para dokter di AS memperingatkan bahwa peningkatan penyebaran virus cacar monyet dapat membuat otoritas kesehatan tidak mungkin menghindari dan menafikannya sebagai penyakit baru yang menjadi perhatian di AS.
“Ketika anda melihat tingkat kenaikan, anda dapat melihat bahwa hal itu benar-benar mendekati kurva eksponensial,” kata seorang ahli penyakit menular Dr. Peter Chin-Hong.
“Dan sayangnya, akan menjadi semakin sulit untuk mengendalikan … semakin tinggi angka-angka ini,” kata Chin-Hong dari UC San Francisco. “Mudah-mudahan, kita bisa menahan ini. Tapi jika tidak, itu bisa menyebar ke populasi lain,” tambahnya.
Penyebaran kasus cacar monyet juga telah diperkuat penyebarannya oleh beberapa kelompok LGBTQ secara khusus, kata Chin-Hong.
Virus dapat ditularkan melalui seprai yang terinfeksi dan permukaan rumah tangga lainnya di mana ada paparan lanjutan.
Baca Juga : Pertempuran Sengit di Donetsk Ukraina, Rusia Terus Maju Untuk Merebut Donbass
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, gejala cacar monyet biasanya dimulai dalam waktu tiga minggu setelah terpapar. Penyakit ini bisa berlangsung dua hingga empat minggu.
Peningkatan risiko infeksi saat ini terjadi karena pasokan vaksin masih terbatas di seluruh negeri.