HomeInternasionalAmerikaJurnalis AS Puji Syahid Soleimani sebagai Pahlawan

Jurnalis AS Puji Syahid Soleimani sebagai Pahlawan

Washington, Purna Warta Bertepatan dengan tiga tahun peringatan terbunuhnya mantan Panglima Brigade Al-Quds Iran, Letnan Jenderal Qasem Soleimani oleh Amerika Serikat, seorang Jurnalis Amerika Serikat merilis tweet memuji usaha pahlawan dan pejuang melawan terorisme perwira senior Iran tersebut.

Baca Juga : Analis Lebanon: Soleimani Wakili Ideologi Perlawanan terhadap Imperialisme

Sebagaimana dilaporkan Mashregh News, Gilda Morkert, jurnalis Amerika seraya merilis foto Syahid Soleimani di akun twitter pribadinya menulis, “Saya menghormati legenda dan pahlawan Soleimani, dan selama sepekan ini saya ingin terus mengenang kebesarannya.”

Di haul ketiga Syahid Soleimani, banyak tokoh politik dan media memberi penghormatan kepadanya dan memuji peran tinggi syahid ini dalam melawan kelompok teroris khususnya kelompok teroris Daesh (ISIS).

Sara Flounders, ketua kelompok anti-perang baru-baru ini turut menyampaikan pujian serupa secara terbyka. Ia mengatakan, “Meski saya belum pernah bertemu dari dekat dengan Qassem Soleimani, tapi apa yang saya ketahui adalah ia seorang elit politik dan militer dari Iran, membela Palestina dan seluruh muqawama di kawasan dan bahkan negara-negara lain seperti Venezuela.”

Koran Inggris, The Sun di sebuah artikelnya seraya menekankan bahwa pemerintah AS senantiasa mendukung terorisme, menyebut tujuan teror terhadap Syahid Qassem Soleimani dan Abu Mahdi al-Muhandis adalah memperlambat akhir hegemoni Amerika di dunia.

Koran ini menyebutkan bahwa pemerintah AS baik itu pemerintahan Republik atau Demokrat, senantiasa menetapkan dukungan terhadap terorisme di kebijakan luar negerinya.

“Kejahatan di Bandara Udara Baghdad sama halnya dengan menghapus perdamaian dan memperkuat terorisme dengan tujuan mendapatkan kembali kepemtingan AS,” tulis The Sun.

Baca Juga : 9 Kejahatan Inggris terhadap India selama Era Kolonial

Pada 3 Januari 2020, Letjen Syahid Qassem Soleimani, Komandan Pasukan Al-Quds IRGC, dan Syahid Abu Mahdi Al Muhandis, Wakil Komandan Hashd Al Shaabi, beserta delapan kawan seperjuangan mereka, gugur dalam serangan udara pasukan Amerika Serikat di Bandara Baghdad.

Pembunuhan atas perintah Presiden AS saat itu Donald Trump mendapat kecaman publik internasional. Melakui Kementerian Luar Negeri, pemerintah Iran telah mengajukan gugatan ke PBB dan menyebut tindakan pembunuhan tersebut ilegal dan melanggar aturan internasional.

Must Read

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here